“Karena shuttlecock-nya lambat, jadi di pertandingan tadi kita coba untuk lebih banyak menyerang saja. Dan lebih pintar memainkan pola saja sih. Intinya harus pintar-pintar main dengan kondisi shuttlecock seperti ini,” kata Putri Larasati kepada Djarumbadminton.com.
Sebetulnya, ini merupakan penampilan kedua bagi Yusuf/Putri. Keduanya pernah diduetkan pada ajang Walikota Surabaya Open 2018 lalu. Kembali dipasangkan pada kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Timur Open 2019 ini, Yusuf/Putri mengaku masih perlu beradaptasi satu sama lain. Meski begitu, Yusuf/Putri menilai adanya peningkatan dari kualitas individu mereka masing-masing.
“Masih ada kagok-kagok sedikit sih, tapi secara keseluruhan sudah bisa enak mainnya. Menurut saya, Yusuf juga sekarang mainnya jadi jauh lebih pintar dibanding tahun lalu. Mungkin karena tahun lalu dia masih main single, jadi rotasi dan pukulannya masih terbawa. Tapi sekarang dia sudah jauh lebih matang dari segi rotasi,” jelasnya.
“Karena sudah lebih dari satu tahun nggak berpasangan, jadi pastinya masih harus adaptasi banget. Apalagi komunikasi di lapangannya. Tapi sekarang Putri jauh lebih kuat kalau dibandingkan dengan tahun kemarin,” ungkap Muhammad Yusuf Maulana menambahkan.
Di babak dua Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Timur Open 2019, Yusuf/Putri akan berhadapan dengan ganda taruna campuran asal PB Djarum Kudus, M. Lucky Andres Apriyanda/Helena Ayu Puspitasari. “Untuk pertandingan selanjutnya, yang penting kita main maksimal saja. Dan yang pasti kita harus lebih bagus lagi komunikasinya,” ujar Yusuf.
“Target pribadi kita sebetulnya kepengen sampai semifinal. Tapi besok lawannya sudah berat, jadi mau coba maksimal saja, keluarkan permainan terbaik,” pungkas Putri.