Berusaha menjegal permainan lawan sejak awal pertandingan, menjadi kunci kemenangan Wisnu pada laga semifinal tadi. Meski berhasil menghentikan serangan-serangan Handoko dan memastikan kemenangan, namun Wisnu tetap memuji penampilan juniornya itu.
“Sebelumnya kita sudah pernah bertemu di babak perempat final Sirnas Balikpapan. Waktu itu pertandingannya ramai juga dan saya hampir kalah. Jadi di pertandingan tadi saya berusaha supaya tidak memberikan bola serang buat lawan. Pokoknya saya buat supaya dia nggak bisa nyerang. Soalnya kalau sudah nyerang bisa bahaya. Dia pemain yang bagus,” jelas Wisnu Yuli Prasetyo kepada Djarumbadminton.com.
Berhasil lolos ke babak final Djarum Sirkuit Nasional Premier Jawa Timur Open 2018, Wisnu sudah ditunggu unggulan pertama asal PB Jaya Raya Jakarta, Krishna Adi Nugraha yang sudah lebih dulu lolos lewat kemenangan 21-12 dan 21-10 atas Andi Fadel Muhammad dari PB Victory Bogor. Partai final besok akan menjadi pertemuan kedua bagi Wisnu dan Krishna.
“Terakhir bertemu Krishna di Sirnas Purwokerto 2018. Saat itu saya kalah dari dia di babak semifinal, dan sekarang kita ketemu di final. Untuk pertandingan besok yang pasti saya harus siap capek aja. Sudah sampai final, nanggung kalau ngga bisa maksimal. Pokoknya besok harus maksimal,” katanya.
Bila berhasil membalas kekalahan atas Krishna di babak final besok (24/11), artinya Wisnu sukses menyemat gelar juara ketiganya secara beruntun. Mendekati gelar ketiganya, Wisnu enggan berkomentar apapun. “Saya nggak mau berfikir sampai sejauh itu. Saya nggak ada mikir buat apa-apa. Yang penting saya mau fokus saja sama permainan besok. Menang kalah nomor dua, yang penting sudah berusaha dengan maksimal,” tegasnya.