Partai final tunggal dewasa putri kali ini tidak berakhir sampai tuntas lantaran Gabriela mengalami sesak nafas saat poin menginjak 17-6 untuk keunggulan Dinar. Pebulutangkis asal PB Berkat Abadi Banjarmasin itu terpaksa harus ditandu keluar lapangan untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih serius. Sebab, Gabriela betul-betul tidak bisa melanjutkan pertandingannya.
“Alhamdulillah, pastinya senang bisa dapat empat gelar dari delapan seri di tahun ini, tapi rasanya tidak puas karena harus menang dengan kondisi seperti ini, belum selesai. Saya turut prihatin juga dengan apa yang dialami Gabriela. Semoga ia bisa segera pulih,” ungkap Dinar Dyah Ayustine kepada Djarumbadminton.com.
Sebelum memastikan gelar juaranya, Dinar harus lebih dulu kehilangan game pertama. Beruntung ia bisa merebut game kedua dan unggul cukup jauh di game penentu sebelum Gabriela mengalami insiden sesak nafas.
“Di game pertama itu saat sudah unggul saya banyak terkecoh permainan lawan. Dari awal menang sudah nggak enak mainnya, karena saya agak kesusahan sama bola-bola pengembalian dia. Banyak bola-bola dia yang susah ditebak. Tapi di game kedua dan ketiga saya coba lebih fokus dan lebih berani lagi. Alhamdulillah bisa dapat,” jelasnya.
Sukses mengoleksi empat dari delapan gelar yang diperebutkan sepanjang rangkaian Djarum Sirkuit Nasional 2019, Dinar berharap bisa terus merebut gelar-gelar berikutnya pada tahun depan. “Sampai saat ini saya sudah cukup puas dengan raihan empat gelar. Tapi saya masih mau juara lagi. Mudah-mudahan di tahun depan bisa banyak merebut gelar juara lagi,” tutupnya.
Selain Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Timur Open 2019, Dinar juga berhasil membawa pulang gelar juara di ajang Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Kalimantan Selatan Open 2019, Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Nusa Tenggara Barat Open 2019 dan Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sulawesi Utara Open 2019.