Krishna mengaku senang bisa kembali menduduki podium tertinggi di seri penutup tahun ini. Selain itu, hasil manis ini sekaligus menuntaskan target yang dibidiknya sejak awal kejuaraan. “Yang pasti saya sangat senang dan bersyukur bisa juara. Hasil ini memang sesuai dengan target yang saya harapkan di kejuaraan Sirnas terakhir ini. Rasanya puas dengan pencapaian ini. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi,” kata Krishna Adi Nugraha kepada Djarumbadminton.com.
Berstatus unggulan satu, Krisna tampil baik sebagaimana mestinya di game pertama. Namun, Wisnu Yuli tak mau menyerah begitu saja dan memberikan perlawanan di game kedua, sehingga pertarungan harus berlanjut hingga game ketiga. Sayang, usaha Wisnu untuk meraih gelar juara ketiganya secara beruntun harus sirna ketika Krishna kembali pada permainan terbaiknya.
“Di game pertama kita bertanding sebagaimana seharusnya. Kita sama-sama menunjukkan permainan terbaik. Tapi di game kedua saya kalah tempo di permainan depan. Mas Wisnu memaksa saya untuk berada di posisi defend dan tidak memberikan saya kesempatan untuk menyerang. Beruntung di game ketiga saya bisa mengembalikan permainan seperti di game pertama. Saya coba percepat permainan dan lebih banyak menyerang. Terbukti berhasil,” jelasnya.
Sepanjang rangkaian Djarum Sirkuit Nasional 2018, Krishna Adi Nugraha berhasil mendulang empat gelar juara dari lima kali penampilannya. Ia berhasil menjadi juara pada seri pembuka di Purwokerto, kemudian Tasikmalaya, Makassar dan terakhir di seri penutup, di Surabaya. Pada seri kelima di Jakarta, Krishna terpaksa terhenti di babak semifinal.
Sedangkan pada kejuaraan Djarum Sirnas di Pekanbaru, Balikpapan dan Bali, pebulutangkis tunggal dewasa putra asal PB Jaya Raya Jakarta ini harus absen. “Meskipun saya sudah juara empat kali, pasti masih ada kekurangannya, dan itu yang harus saya evaluasi terus,” tutupnya.