Pebulutangkis asuhan PB Mutiara Cardinal Bandung ini tampil tanpa kesulitan melakoni laga semifinalnya. Dalam waktu 28 menit, calon ‘Ratu Sirnas’ ini langsung tancap gas sejak pertandingan dimulai. Bahkan, penampilan Hanna seolah tak membiarkan permainan Winda berkembang.
“Mungkin kunci keberhasilan di pertandingan tadi karena lawan agak bingung. Soalnya aku bermain dengan tempo yang cukup cepat, jadi dia kebingungan mengembangkan permainannya. Kalau dari segi teknis, semuanya sudah terasa enak dan nyaman, Alhamdulillah nggak ada kendala seperi di kejuaraan sebelumnya,” kata Hanna Ramadini kepada Djarumbadminton.com.
Pada laga pamungkas besok (24/11), Hanna akan berhadapan dengan wakil PB Jaya Raya Jakarta, Sri Fatmawati yang berhasil mengalahkan rekan satu klubnya, Asty Dwi Widyaningrum dengan skor 21-13 dan 21-13. “Ketemu Sri aku harus siap pertahannya, terutama serangan dari sebelah kirinya saja harus diwaspadai. Pokoknya harus siap saja besok,” ujarnya.
Selepas memutuskan mundur dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI, Hanna mengawali petualangannya di seri ketiga Djarum Sirkuit Nasional Jawa Barat Open 2018, yang kebetulan berlangsung di kota kelahirannya, Tasikmalaya. Dara cantik kelahiran 21 Februari 1995 inipun langsung mendapatkan gelar perdana di awal penampilannya.
Selanjutnya, di seri keempat hingga ketujuh yang berlangsung di Makassar, Jakarta, Balikpapan dan Bali, penampilan Hanna belum ternodai dengan kekalahan dan berhasil menyabet lima gelar juara secara berturut-turut. Mendekati gelar keenam kalinya secara beruntun, Hanna mengaku akan tetap fokus. “Ya kan masih ada satu pertandingan lagi yang bakal aku hadapi. Jadi aku mau fokus dulu untuk pertandingan besok. Harapannya semoga bisa juara lagi,” tandasnya.