“Saya harus kalah dulu di game pertama karena masih coba-coba pukulan dan shuttlecock. Masih belum terbiasa. Di game pertama saya coba untuk baca pola permainan lawan. Saya kaget juga lihat permainan lawan yang cepat. Di game kedua saya langsung coba untuk lebih fokus, karena pemain muda seperti dia bisa sangat bahaya kalau tidak waspada,” jelas Yulia Yosephine Susanto kepada Djarumbadminton.com.
Dipaksa bermain rubber game, Yulia lantas memuji pemain muda asuhan PB Djarum Kudus itu. Menurutnya, Dinda merupakan salah satu pemain muda yang cukup berbahaya bila dibiarkan mendapat celah.
“Dia mainnya bagus, harus saya akui itu, dan tentunya masih muda. Dia sangat cepat dan bagus di tengah ke depannya. Saya hampir kewalahan. Kalau saya lengah sedikit dia bisa langsung mengembangkan permainan. Makanya di akhir game kedua dan game ketiga, saya banyak ngasih bola belakang,” bebernya.
Selanjutnya, Yulia akan kembali berhadapan dengan pemain muda. Di babak dua Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Barat Open 2019, unggulan pertama tunggal dewasa putri ini akan ditantang wakil PB Jaya Raya Jakarta, Olivia Chelin Maria Kambey. “Saya belum pernah ketemu. Dia pemain muda, pasti bagus juga mainnya. Jadi di pertandingan besok saya harus lebih tingkatkan lagi fokusnya dan jangan sampai lengah,” katanya.
Sementara itu, Yulia mengakui bila ancaman serius di peta persaingan tunggal dewasa putri Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Barat Open 2019 ini berasal dari para pemain muda. “Saya terakhir main Sirnas di Tasikmalaya 2018 lalu. Sekarang perkembangannya cepat, banyak sekali yang bagus-bagus dan kekuatannya merata. Sebetulnya ancaman serius datang dari banyaknya pemain muda. Mudah-mudahan saya bisa fokus satu per satu,” tandasnya.