Meski menang, Jovi mengaku sempat kerepotan meladeni permainan Mordekhay di awal game pertama. “Tadi di game pertama saya sempat agak terlambat untuk adaptasi dengan kondisi angin, lapangan dan shuttlecock, karena ini pertandingan pertama saya di sini. Jadi tadi sempat agak kerepotan juga dari poin awal sampai 17, seperti telat panas gitu,” jelas Jovi Michael kepada Djarumbadminton.com.
“Tapi di game kedua saya sudah mulai bisa beradaptasi, bisa mengatasi lawan dan bermain jauh lebih baik dari game pertama,” sambungnya menambahkan.
Menyandang status unggulan pertama tunggal taruna putra, besar harapan Jovi untuk bisa membawa pulang gelar juara dari seri ketujuh rangkaian Djarum Sirkuit Nasional 2019 ini. Lebih lanjut Jovi mengatakan, meski tidak banyak diikuti pemain-pemain top lainnya, persaingan di sektor tunggal taruna putra Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sulawesi Utara Open 2019 ini masih ketat dan berbahaya.
“Pastinya di Sirnas kali ini saya kepengen banget juara, apalagi saya sudah taruna akhir. Jadi saya mau habis-habisan di sisa Sirnas yang ada. Saya berharap sekali bisa juara di Sirnas Manado ini. Dan saya rasa peluang saya untuk juara di Sirnas kali ini cukup besar. Karena beberapa pemain-pemain top lainnya nggak turun di seri kali ini, tapi tetap masih ada juga beberapa yang kuat,” ungkapnya.
Lolos ke babak perempat final Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sulawesi Utara Open 2019, Jovi akan berhadapan dengan wakil PB Jaya Raya Jakarta, Made Deco Setya Atmaja.
“Sebetulnya Made Deco itu teman saya. Kalau saya lihat, dia salah satu pemain bagus juga. Jadi untuk pertandingan besok saya harus main lebih sabar lagi, karena dia tipikal pemain yang jarang mati sendiri. Kekuatan fisik juga akan menentukan pemenang di pertandingan besok, apalagi dengan kondisi lapangan yang panas seperti ini. Tapi saya yakin bisa menang di pertandingan besok,” tandasnya.