Pasangan gado-gado tersebut berhasil mengalahkan lawannya dengan bermain rubber game, 19-21, 21-19 dan 21-17 dengan waktu 41 menit.
“Main nya masih menjajaki dan menyesuaikan dengan lapangan. Soalnya kaget juga main di lapangan yang luas terus tinggi, jadi belum terbiasa sama lapangan yang kaya gini,” ujar Aldi.
Belum terbiasa dengan kondisi lapangan di gedung yang luas dan tinggi, Aldi sempat kewalahan untuk bisa beradaptasi. Cuaca juga dapat mempengaruhi laju kecepatan bola, namun di set penentuan Aldi/Dianita lebih bisa menguasai permainan dan lawan terlihat sudah kelelahan.
Selain itu, lawan Aldi/Dianita kebanyak senior-senior nya jadi memang harus berusaha untuk bisa mengimbanginya. Pria yang pernah menjajaki di pelatnas selama 7 bulan dengan status magang pada tahun 2017 tersebut membuktikan kualitasnya walaupun harus berhadapan dengan lawan yang usianya lebih tua darinya.
“Engga mau muluk-muluk soalnya kan lawannya juga senior-senior semua, paling main tenang aja,” ucap Aldi.
Aldi bermain di dua nomor, yaitu pada ganda campuran dewasa dan ganda putra dewasa. Bermain rangkap memang memerlukan stamina yang banyak dan istirahat yang cukup agar tetap bisa bermain maksimal.
“Saya target di ganda putra, untuk ganda campuran juga sama, tapi nanti yang penting lawan siapa pun saya harus on fire. Selain itu harus istirahat yang cukup sama makan yang banyak,” ucap Aldi sambil tersenyum.
Babak selanjutnya Aldi/Dianita akan berhadapan dengan Amri Syahnawi/Shela Devi Aulia dari klub Jaya Raya Jakarta dengan menjadi unggulan ketiga di nomor ganda campuran dewasa.