Kembali bertanding dan ingin merasakan kembali juara adalah keinginan Savira saat ini, di Sirnas seri ketiga ia batal tampil karena ada hal yang tidak bisa ia tinggalkan sehingga harus menuggu seri Sirnas berikutnya. Di Sirnas Sulsel Savira tampil apik sejak awal babak pertama sampai bisa tembus ke final.
“Terakhir turnamen itu waktu di Semarang, turnamen USM. Setelah itu saya cedera dan recovery, jadi ga ikutan turnamen lagi dari situ. Kameren di sirnas jabar daftar juga, tapi ada hal lain yang ga bisa ditinggalin jadi batal ikut. Terus ini baru lagi saya ikut setelah cedera kemaren dan syukur bisa masuk final,” ujar Savira.
Bisa berlaga sampai babak final dan menjadi juara adalah keinginan semua pemain yang mengikuti turnamen ini, namun hal itu tidak mudah untuk kita dapatkan. Butuh waktu yang sangat lama dengan proses yang panjang, dengan latihan yang keras dan giat.
“Final ini juga pertama kalinya di tahun ini, pernah masuk final udah lama banget. Jadi pengen ngerasain jadi juara lagi. Emang ga mudah buat bisa masuk final, harus latihan yang keras dan disiplin juga,” ucap Savira
Resiko cedera memang selalu menghantui semua pemain, baik itu saat berlatih maupun saat bertanding. Namun semua itu bisa kita hindari jika kita berhati-hati dan istirahat yang cukup. Sehingga cedera bukan menjadi halangan dan alasan bagi semua pemain, terkhusus bagi Savira yang sempat merasakan cedera itu sendiri.
“Cedera bukan jadi halangan buat saya, main semangat terus latihan yang berat bisa menyembuhkan cedera. Tapi dengan istirahat yang cukup dan perawatan yang rutin juga biar ga kambuh lagi cederanya,” jelasnya.
Di babak final besok (11/08) Savira akan berhadapan dengan Nandini Putri Arumni (PB Djarum Kudus) yang secara mengejutkan berhasil mengalahkan unggulan pertama yaitu Melsya Nur Fitriani (Victory Bogor) dengan rubber game, 19-21, 21-18 dan 21-15.
Bermain dengan rekan sendiri dan sering bermain saat berlatih menjadi kelebihan dan kekurangan bagi mereka, yaitu mereka bisa mengetahui kelemahan dan kelebihannya, sehingga mereka harus lebih siap dan waspada baik fisik, tehnik maupun mentalnya.
“Ya ngelawan temen sendiri di turnamen itu beda waktu main di latihan. Jadi siapa yang siap mentalnya, itu yang menang. Terus udah tau juga kelemahan sama kelebihan nya. Tapi saya yakin dulu aja kalau besok bisa menang dan bisa juara di tahun ini,” pungkasnya.