Tampil lebih percaya diri, Jonatan langsung mengambil alih kendali pertandingan tanpa sedikitpun memberi celah untuk lawan mengembangkan permainan. “Saat kedudukan unggul 2-0 saya jadi lebih enjoy saat memulai pertandingan. Selain itu saya sudah tahu betul permainan lawan seperti apa. Dan dari awal pertandingan saya langsung mengambil alih kendali dan mengatur tempo permainan,” kata Jonatan Christie kepada Djarumbadminton.com.
Sementara itu, Manajer tim PB Musica Trinity, Effendy Widjaja justru mengaku tak menyangka bila anak asuhannya bisa menang dengan telak tanpa balas. “Kita malah tidak menduga bisa menang 3-0. Karena kalau dilihat secara ranking, pemain ganda kita berada di bawa tim lawan. Tapi justru kita bisa menang dengan begitu cepat dan sempurna,” ungkap Effendy Widjaja.
Selain itu, PB Musica Trinity yang menurunkan Fajar Alfian/Vladirmir Ivanov di partai kedua mampu memberikan kejutan dengan mengalahkan pasangan Hendra Setiawan/Marcus Fernaldi Gideon dengan dua game langsung, 22-20 dan 22-20. “Kejutan justru hadir dari Fajar/Vladimir. Ini ramuan baru kita. Sebelumnya kita tidak menyangka kalau mereka bisa mengalahkan Hendra/Marcus. Tapi ternyata mereka bisa tampil maksimal dan memenangkan pertandingan,” jelasnya.
Lolos ke final Djarum Superliga Badminton 2019, PB Musica Trinity akan kembali berhadapan dengan PB Djarum Kudus untuk ketiga kalinya secara beruntun. Tim yang sudah mengoleksi empat gelar juara superliga secara berturut-turut ini mengaku punya peluang untuk merebut tahta kelima kalinya.
“Kita harus mengakui PB Djarum Kudus unggul di sektor ganda. Tapi kita punya peluang di sektor tunggal. Untuk pertandingan besok kuncinya ada di partai pertama. Kalau kita kalah di partai pertama, pasti partai selanjutnya akan lebih berat. Semua masih punya peluang yang sama untuk juara superliga tahun ini,” tandasnya.