“Untuk hari ini, kalau kita lihat Berkat Abadi juga tidak tampil all out, mereka tidak menurunkan kekuatan terbaiknya. Dengan hal itu tentunya jadi lebih menguntungkan untuk kita. Kalau saja mereka all out dengan menurunkan materi terbaik, kita rasa akan cukup seru pertandingannya. Menang 3-0 atas Berkat Abadi menurut kita memang perhitungannya, seharusnya seperti ini,” ungkap Manajer tim PB Jaya Raya Jakarta, Imelda Wiguna kepada Djarumbadminton.com.
Bila melihat komposisi pemain, Imelda mengatakan bila Marcus Fernaldi Gideon cs seharusnya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari ini. “Tapi di kejuaraan ini, seharusnya prestasi tim putra lebih baik dari tim putri kalau dilihat dari materi pemain. Kita kuat di ganda, dan di tunggal juga masih cukup kuat. Hanya saja kemarin kita kecolongan saat melawan PB Djarum di semifinal,” katanya.
Sementara itu, tim beregu putri PB Jaya Raya Jakarta harus puas finis sebagai runner up Djarum Superliga Badminton 2019 usai kalah 0-3 dari PB Mutiara Cardinal Bandung. Absennya pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dinilai Imelda cukup berpengaruh terhadap performa tim putri.
“Kita kehilangan Greysia/Apriyani di partai final terasa berat juga, walaupun PB Mutiara Cardinal juga harus bertanding tanpa kekuatan Gregoria. Tapi kalau ada Greysia/Apriyani kita punya peluang besar untuk dapat dua poin. Karena kita yakin punya kekuatan di nomor ganda. Tapi ya seperti itulah pertandingan, hasilnya tidak selalu sama dengan apa yang kita inginkan,” tutur Imelda.
“Kita sudah prediksikan akan berat melawan tuan rumah. Mereka juga punya komposisi pemain yang merata. Sebetulnya perhitungan kita itu, dari partai ketiga sampai kelima lah yang bisa kita ambil. Tapi sayang kita meleset di partai ketiga. Sri Fatmawati belum berhasil menyumbang poin untuk tim,” sambungnya mengomentari peluang yang ada di tim putri.
Membawa pulang podium kedua dan ketiga, PB Jaya Raya akui tidak tampil all out pada kejuaraan Djarum Superliga Badminton 2019 ini. “Sebetulnya tahun ini kita juga merasa tidak all out, makanya hanya mengambil satu pemain asing saja di beregu putri. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang banyak merekrut tenaga pemain asing. Makanya bisa juara tiga kali berturut-turut. Secara keseluruhan kita merasa kurang puas dengan hasil di kejuaraan ini,” pungkasnya.