Pasalnya pada laga final siang tadi, Minggu (22/10) di GOR Among Rogo, Yogyakrta, kedua pemain ini harus mengakui keunggulan lawannya dari Korea, pasangan Ha Na Baek/Yu Rim Lee setelah kalah 18-21, 21-11, dan 21-3. Dengan begitu, Jauza/Ribka pun harus puas untuk medali perak yang diraihnya.
“Kecewa pasti, tapi kami tetap bersyukur. Final ini sudah merupakan bonus buat kami, alhamdulillah dikasih bisa sampai ke babak ini,” kata Ribka.
“Kami tetap bersyukur, sudah diberi final dan melebihi target saya. Mohon maaf belum bisa kasih emas untuk Indonesia,” tambah Jauza.
Sempat tampil meyakinkan di game pembuka dengan terus mengungguli angka atas lawan, Jauza/Ribka tak bisa empertahankan penampilan apiknya di game pembuka itu di game kedua. Begitupun di game penentu, mereka bermain semakin jauh dari harapan.
“Game pertama kami mainnya sudah enak. Tapi pas game kedua kami ngendorin permainan, akhirnya kalah. Terus di game ketiga terus tertekan lawan,” ujar Ribka.
“Game pertama sudah enak. Tapi terus mereka merubah permainan, kami agak bingung dan fokusnya hilang. Game kedua ada faktor angina juga. Terus di game ketiga kami sudah susah in. Mereka memang rapat banget, kami menembusnya agak susah, mereka fokusnya bagus,” kata Jauza.