Di game pertama, Gregoria yang unggul 6-2 sempat balik tertinggal dari Cai menjadi 12-16. Namun kemudian, Gregoria merebut tujuh angka berikutnya untuk kembali memimpin 19-16 hingga akhirnya menutup game pertama 22-20.

“Di game pertama saya terlalu ikut dia mainnya. Bukannya merubah pola tapi saya malah ke bawa. Baru akhirnya saya merubah poin menjadi cepat, lawan jadi nggak enak sendiri di lapangan,” ujar Gregoria.

Masuk ke game dua, Gregoria membuka peluang setelah memimpin 6-4 di awal. Sayang setelahnya, Gregoria justru tertekan lawan dan tak mampu mengatasi ketertinggalannya. Ia kalah 13-21 di game kedua.

Bermain di game penentu, posisi poin Gregoria terus berada di bawah lawan, 4-9 dan 8-12. Titik balik penampilan Gregoria terjadi setelah ia mencapai poin 12-12. Tunggal putri besutan klub Mutiara Bandung ini melaju secara perlahan hingga akhirnya menang 21-18.

“Di game ketiga saya nggak mikir apa-apa. Main maksimal aja karena belum game. Saya mikirnya cuma nggak mau ngasih poin mudah aja ke lawan,” sambungnya lagi.

Ini merupakan pertemuan kedua Gregoria dengan Cai di lapangan pertandingan. Sebelumnya di Asia Junior Championships 2016, Gregoria menang dengan skor 19-21, 21-19 dan 21-16.

Di babak final, Gregoria akan berhadapan dengan pemain Tiongkok lainnya yaitu Han Yue yang pada pertandingan semifinal lain mampu mengalahkan Goh Jin Wei, Malaysia, dengan skor meyakinkan 21-9 dan 21-10. Keduanya pernah bertemu minggu lalu pada pertandingan beregu Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Championships 2017. Kala itu, Gregoria menang dua game langsung 21-17 dan 21-17.

“Sebelumnya sudah pernah ketemu di beregu. Tapi dia pasti sudah mempelajari saya. Jadi buat besok siap capek dan main seperti hari ini. Masalah kekuatan di lapangan kemungkinan lebih kuat pemain yang hari ini (Cai Yanyan),” ujar Gregoria.

Sebelumnya, tiket final juga berhasil diamankan oleh dua pasangan ganda campuran, Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti.