Yu Yang
Setelah membawa Tian Qing juara WJC di 2004, nama Yu Yang pun tak kalah mentereng di tahun-tahun berikutnya. Sukses meraih gelar tertinggi WBC 2010, dan menyabet emas Olimpiade 2008 bersama Du Jing, ia pun tak cukup puas. Bersama pasangan barunya, Wang Xiaoli, Yu pun mampu menjadi “monster” ganda putri dunia. Dalam perjalanan karirnya bersama Wang, keduanya jarang sekali mengalami kekalahan. Mereka berhasil menjadi kampiun di WBC 2011 dan 2013. Sedangkan menjadi runner up WBC di tahun 2014.
Wang Yihan
Setelah Gong Ruina, muncul nama Wang Yihan yang menjadi tunggal putri kedua Tiongkok, yang pernah menjadi juara WJC dan kembali meraih sukses di WBC beberapa tahun berikutnya. Wang yang sukses di WJC 2006, lima tahun berikutnya berhasil menjadi kampiun di WBC 2011. Wang pun terbilang cukup lama bisa menguasai sektor tunggal putri dunia.
Wang Xiaoli
Sebelum sukses di level senior, Wang Xiaoli pun sempat mencicipi manisnya gelar WJC di tahun 2006 silam. Kala itu Wang berpasangan dengan Ma Jin. Namun hingga tahun 2010 kedunya belum mampu juga menjadi kampiun di WBC dan harus puas menjadi runner up di tahun terakhirnya berpasangan itu. Barulah pada tahun 2011 ketika Wang di pasangkan dengan Yu Yang, namanya mulai bersinar lagi. Dan di tahun 2011 Wang meraih sukses menjadi kampiun untuk pertama kalinya WBC. Selang dua tahun di 2013, mereka pun kembali menjadi kampiun untuk kedua kalinya.
Wang Lin
Wang Lin adalah nama ketiga tunggal putri Tiongkok, yang mampu sukses di WJC dan WBC. Ia sukses menjadi yang terbaik pada WJC 2007, dan menjadi kampiun di WBC 2010. Namun di tengah prestasinya yang cemerlang di usia muda, Prestasi Wang harus terhenti seiring cedera lutut yang terjadi pada China Master 2010 saat melawan tunggal putri Indonesia, Maria Febe. Sempat comeback di awal 2011, namun ia harus kembali mendera cedera di Singapura Open 2011.
Ratchanok Intanon
Pebulutangkis asal Thailand ini menjadi wakil dari luar Tiongkok pertama , yang berhasil sukses di WJC dan WBC. Intanon yang sukses menjadi kampiun di WJC pada tahun 2009, 2010, dan 2011, mampu menunjukan kualitas kelas dunianya di dua tahun berikutnya. Ia sukses menjadi kampiun di WBC 2013.
Shin Baek Cheol
Kemudian setelah Inthanon, ada nama Shin Baek-cheol dari Korea yang menjadi pebulutangkis sukses di WJC dan WBC dari negara luar Tiongkok. Shin keluar sebagai juara ganda putra WJC 2007 bersama Chung Eui-seok. Setelah bergonta ganti pasangan, ia akhirnya mampu menjadi yang terbaik di WBC 2014, bersama Ko Sung-hyun.
Chen Long
Chen Long adalah harapan baru Tiongkok setelah tak terlalu berharap banyak dari Chen Jin. Chen Long yang sukses menjadi juara di WJC 2007, mampu bersaing di level dunia beberapa tahun berikutnya. Pada WBC 2014 dan 2015, ia berhasil menjadi kampiun. Tak puas samapai disitu, Chen Long pun berhasil meraih medali emas Olimpiade 2016, setelah mematahkan harapan Lee Chong Wei (Malaysia) di final.
Viktor Axelsen
Viktor Axelsen menjadi harapan baru bagi tunggal putra Denmark, setelah nama seperti Jan O Jorgensen pensiun. Setelah menjadi juara di WJC 2010, Viktor di tahun 2017 ini, mampu menjawab pertanyaan bahwa masih ada pebulutangkis Denmark yang harus ditakuti oleh rivalnya dari negara Asia. Ia keluar sebagai juara WBC 2017 setelah di final menaklukkan pebulutangkis Tiongkok, Lin Dan.
Nozomi Okuhara
Nozomi Okuhara sukses menyabet gelar juara tunggal putri WJC di tahun 2012. Setelah melewati banyak rintangan di tahun berikutnya, baru di tahun kelima pasca juara WJC, Nozomi mampu menjadi kampiun di WBC pada tahun 2017 ini, setelah di laga final menaklukkan andalan India, P.V Sindhu.
Chen Qingchen
Nama Chen Qingchen seakan terlahir, setelah Zhao Yunlei memutuskan pensiun. Dan banyak yang mengatakan jika Zhao bakal pensiun dengan tenang, karena Chen sudah bisa menggantikan posisi Zhao. Bagaimana tidak, di usianya yang terbilang masih muda, Chen sudah mampu menunjukkan prestasi-prestasi cemerlangnya setelah berhasil menjadi juara ganda putri WJC 2014 dan 2015 bersama Jia Yifan, dan ganda campuran 2013 (Huang Kaixiang), 2014 (Huang Kaixiang), dan 2015 (Zheng Siwei). Chen di tahun 2017 ini, pada usianya yang baru menginjak 20 tahun, ia mampu menjadi kampiun ganda putri WBC bersama Jia Yifan. Dan sampai saat ini, Chen masih dinobatkan sebagai pebulutangkis tersukses di ajang WJC.
Jia Yifan
Sepanjang karirnya sejak juara WJC 2014 dan 2015 bersama Chen Qingchen, Jia belum pernah bergonta–ganti pasangan. Hingga terakhir di tahun 2017 ini, Jia pun berhasil menjajaki podium tetinggi juara WBC bersama Chen.