Mereka melangkah pasti usai di pertandingan tadi mampu menundukkan pasangan Taiwan, Li Zi Qing/Teng Chun Hsun, dengan dua game langsung 21-15 dan 21-19.
“Soal main kami pernah lebih bermain menekan dari awal, karena sebelumnya di AJC (Asia Junior Championships) kami pernah kalah sama pemain Taiwan tersebut, dan kekalahan itu karena kami tidak bisa keluar dari tekanan. Jadi kami banyak belajar dari kekalahan sebelumnya,” kata Jauza usai laga.
“Di game kedua kami sempat ragu-ragu terus dan tertekan oleh lawan. Pas udah 19-19, mental lawan pun sepertinya tertekan, dan kami lebih siap menghadapi poin-poin kritis itu,” ujar Ribka.
“Di game kedua kami sempat ragu-ragu terus dan tertekan oleh lawan. Pas udah 19-19, mental lawan pun sepertinya tertekan, dan kami lebih siap menghadapi poin-poin kritis itu,” ujar Ribka.
Di semifinal besok, Sabtu (21/10) Jauza/Ribka masih menunggu lawannya yakni pemenang antara Amalie Magelund/Freja Ravn, Denmark kontra Yuting Xia/Zhang Shuxian, Tiongkok. Diakui Ribka, jika dirinya senang bisa tembus semifinal di WJC yang pertama kalinya ia ikuti.
“Senang sudah bisa masuk semifinal soalnya target dari pelatih juga bisa tembus semifinal. Saya mikirnya main maksimal saja, masalah menang atau kalah, semuanya yang entuin yang di atas. Tetapi meskipun sudah masuk semifinal, saya sendiri ingin bisa terus melebihi pencapaian ini,” ujar Ribka.
Sementara itu Jauza, ini merupakan pencapaian yang diraihnya seperti di WJC Tahun lalu, ketika ia dan pasangannya Yulfira Barkah lolos ke babak semifinal. Tentunya meskipun kali ini sudah mencapai target, Jauza mengaku tidak akan berhenti berjuang dan berharap bisa melampaui capaian tahun lalu.
“Memang ini target pribadi saya masuk semifinal. Tetapi saya tidak akan berhenti berjuang, dan di pertandingan berikutnya akan semaksimal mungkin,” tutup Jauza.