Taufik menyambagi GOR Among Rogo sejak pagi tadi, Kamis (19/10) bersama beberapa rekannya. Ketika dihampiri oleh tim Djarum Badminton Taufik pun menyampaikan kesan positif tentang turnamen ini.
“Iya bagus ya ini penyelenggarannya, ya memang seharusnya seperti ini karena memang tidak gampang kita diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah,” kata pria berusia 36 tahun itu.
Tak hanya itu, Taufik pun mengatakan jika persaingan di level junior ini sangat penting, karena bakal menjadi cerminan untuk persangan di level senior tiga atau empat tahun berikutnya yang bakal peserta WJC kali ini hadapi.
“Turnamen ini memang sangat penting, karena dari level junior inilah bakal menjadi cerminan persiapan senior tiga atau empat tahun lagi yang bakal mereka hadapi. Karena seperti Viktor Axelsen dan Lin Dan merupakan jebolan WJC,” kata Taufik.
“Dan juga sangat penting untuk federasi bulutangkis tiap-tiap negara, khusunya Indonesia (PBSI), untuk jadi tolak ukur kemampuan para atlet, sejauh mana mereka mampu bersaing. Karena mereka yang saat ini sudah masuk pelatnas maupun yang masih di klub, sampai mana kemampuan mereka. Jadi nanti ketika di level senior bakal terlihat ada negara yang lebih maju dari kita, berarti dulu juga sama di level juniornya seperti itu,” papar peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.
Taufik pun tak lupa memberi wejangan kepada para atlet junior Indonesia ketika nanti ada yang mampu menjadi juara, jika mereka boleh bereuforia, tetapi ini baru awal, karena puncak kesuksesan pebulutangkis bakal dirasakan ketika sudah bisa bersaing di level senior.
“Harapannya tentu wakil dari Indonesia harus ada yang juara di turnamen ini. Dan ketika nanti ada yang menjadi yang terbaik di turnamen ini, mereka boleh bereuforia, tetapi saya harap mereka bisa mempertahankannya dan konsisten. Karena ini baru awal, dan nanti mereka bakal tahu jika puncak kesuksesan atlet bulutangkis itu bakal terasa ketika mampu menjadi yang terbaik di level senior,” tutup Taufik.