Meski menang, Rehan/Fadia harus kehilangan game pertama terlebih dahulu. “Sebetulnya di game pertama kita mainnya sudah enak. Tapi ada perubahan pola permainan, jadi kita malah banyak terserang. Tapi kalau main nob, lawan justru banyak mati sendiri. Cukup di sayangkan sih kita kehilangan game pertama,” ujar Rehan Naufal Kusharjanto selepas pertandingan kepada Djarumbadminton.com.
Permainan peraih medali perak World Junior Championships 2017 dan 2018 ini kembali membaik di game kedua. Alhasil, kemenangan yang di dapat Rehan/Fadia di game kedua, membuat pertarungan harus berlanjut ke game penentu. Di game pamungkas, kedua pasangan mengawali duel dengan cukup ketat. Namun setelah interval, Rehan/Fadia sukses mengambil alih kendali pertandingan.
“Di game ketiga kita pengennya nyerang terus. Tapi bola-bola atas lawan juga cukup bagus. Walaupun kita ngerasa lagi enak defend-nya, tapi kita terus memanfaatkan kesempatan yang ada buat nyerang. Makanya, di game ketiga kita lebih enak lagi mainnya,” katanya.
Lolos ke babak utama Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500, Rehan/Fadia akan langsung berhadapan dengan salah satu pasangan kuat ganda campuran asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Meski harus berhadapan dengan unggulan kelima, Rehan/Fadia mengaku tak gentar. “Badminton bukan matematika, yang hitungannya selalu tepat. Apapun bisa terjadi, dan kita harus siap,” tegas Rehan.
“Lawan besok pastinya kuat dan syarat pengalaman. Tapi yang penting kita harus fight dulu,” sambung Siti Fadia Silva Ramadhanti.