Debby yang berpasangan dengan Ronald harus rela tersingkir di babak pertama setelah dikalahkan wakil Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich, lewat dua game langsung, 21-15 dan 21-13 pada pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (22/1). Dengan hasil ini, Debby mengungkapkan kekecewaannya yang harus berakhir kurang menyenangkan.
“Rencananya di akhir januari saya akan memberikan surat pengunduran diri ke PP PBSI. Ini pertandingan terakhir dan ini penutup. Kecewa pasti ada, main di rumah sendiri, ibaratnya terakhir kali ikut kompetisi. Dari awal fokusnya mau menikmati permainan ini, tiap pemain pasti mau menang, tapi gimana caranya bawa Ronald untuk main enjoy,” jelas Debby Susanto saat konfrensi pers, usai pertandingan.
“Pasti tidak sesuai dengan ekspektasi. Sama pasangan sebelumnya pun saya sering bertemu pasangan Jerman ini dan head to head-nya banyak unggul. Hari ini sebetulnya bisa menang, bisa kalah, tapi dari tipe mainnya memang tidak sesuai ekspektasi kita. Hasilnya tidak sesuai yang kita mau, pola main tidak keluar. Di game kedua banyak misskomunikasi, sebetulnya bukan bola-bola yang sulit atau mematikan,” sambungnya.
Lewat pertandingan terakhirnya, Debby pun lantas mengucapkan terima kasih atas segala bentuk dukungan para penggemar yang diberikan kepadanya. “Terima kasih, tanpa mereka saya bukan siapa-siapa. Saya tidak pernah mimpi bisa seperti sekarang, banyak yang mendukung. Terima kasih yang sudah mendukung, dalam keadaan terpuruk dan tidak selalu di atas, sering chat kasih dukungan,” katanya.
Lebih lanjut Debby mengatakan bila dirinya pasti akan merindukan atmosfer Istora Senayan setelah pensiun nanti. “Rindu sudah pasti.Tidak ada tempat yang seperti Istora. Ini tempat terbaik,” ungkapnya.
Memutuskan untuk menutup karir bulutangkis di 2019, Debby mengatakan masih banyak raihan yang belum berhasil dicapainya. “Sebetulnya masih banyak yang belum dicapai seperti medali olimpiade, medali kejuaraan dunia. Tapi saya tidak mau fokus ke sana, saya merasa puas dengan apa yang saya dapat dari nol sampai sekarang. Bukan hasil yang didapat, tapi proses yang sudah saya lalui yang lebih saya banggakan,” tuturnya.
Setelah nanti secara resmi gantung raket, pebulutangkis cantik kelahiran Palembang, 3 Mei 1989 ini mengaku ingin fokus untuk keluarga dan suami tercinta. “Ke depannya, masih belum tahu, sekarang mau fokus ke keluarga, untuk badminton sudah dulu. Apalagi saya sudah menikah, jarang pulang ke rumah. Ibaratnya main rumah tangga-rumah tanggaan, tidak kayak rumah tangga beneran. Mau fokus ke orangtua, dari kecil sudah merantau, jauh dari orangtua, jadi sekarang mau quality time dulu sama keluarga,” pungkasnya.
Sayonara Debby Susanto! Terima kasih atas jasa yang telah Debby berikan untuk Indonesia.