Saat berpamitan, Liliyana tak kuasa menahan haru dan perlahan menitikan air mata. Sebab, di usianya yang menginjak 33 tahun, Butet demikian akrab disapa, telah mendedikasikan dirinya bulutangkis selama kurang lebih 24 tahun lamanya.
Sederet prestasi membanggakan telah berhasil dipersembahkan Butet untuk Indonesia. Mulai dari empat kali juara dunia (2005, 2007, 2013 dan 2017), puluhan gelar turnamen terbuka, hattrick All England (2012, 2013 dan 2014), empat gelar SEA Games (2005, 2007, 2009 dan 2011) hingga medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
“Hari ini adalah hari yang berat buat saya. Minggu, 27 Januari 2019, saya menyatakan pensiun sebagai atlet bulutangkis. Dunia ini yang membesarkan nama saya. Saya tidak pergi menjauh, tapi memberikan kesempatan kepada adik-adik saya untuk menjadi pemenang baru,” kata Liliyana Natsir dalam sambutan perpisahannya.
“Saya juga ingin menyampaikan pesan motivasi kepada adik-adik saya para pemain muda. Kekalahan itu tidak memalukan, yang memalukan itu menyerah,” tuturnya.
Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500 menjadi panggung terakhir bagi Liliyana Natsir. Sukses berjuang hingga ke partai puncak sebelum mengakhiri kariernya, Butet yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad akan melakoni laga final melawan wakil Tiongkok, peringkat satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. “Hari ini saya akan bertanding di final melawan pasangan Tiongkok. Mohon doa dan dukungannya. Mari getarkan Istora,” tutup Butet.
Di penghujung acara Liliyana Natsir’s Farewell Event, Butet mengitari Istora seraya menyapa dan mengungkapkan rasa terimakasih kepada seluruh pendukungnya.
Terima Kasih Butet! Kerja kerasmu, keringatmu, perjuanganmu dan prestasimu untuk Indonesia, akan menjadi sejarah bangsa! #THANKYOUBUTET