Turnamen yang lahir dari kerjasama PBSI, BCA dan Djarum Foundation ini pada tahun lalu dinobatkan sebagai turnamen bulutangkis dengan penyelenggaraan terbaik. Terang saja, berbagai hiburan dan atmosfer luar biasa ditawarkan panitia penyelenggara kejuaraan bergengsi ini. Mulai dari riuhnya suasana stadion yang dipenuhi pendukung fanatik Indonesia, hingga berbagai hiburan, games, meet and greet dapat dinikmati penonton BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015. Hal ini memang sengaja dirancang untuk menarik minat masyarakat akan olahraga, khususnya mengayunkan raket bulutangkis.
Hal ini juga yang mendasari BCA untuk terus memberikan dukungan kepada penyelenggaraan turnamen kebanggaan Indonesia ini. Lewat penyelenggaraan event kejuaraan cabang olahraga bulutangkis yang kerap mengharumkan nama Indonesia di dunia, diharapkan kecintaan masyarakat akan olahraga kian meningkat.
“Kalau saya perhatikan, anak muda zaman sekarang ini lebih tertarik dengan gadget ketimbang olahraga outdoor. Jadi yang olahraga hanya jari tangan dan matanya saja. Nah, lewat BIO ini, diharapkan minat generasi muda Indonesia akan olahraga jadi meningkat,” kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.
“Bulutangkis merupakan olahraga kebanggaan Indonesia. Tidak mudah untuk mengibarkan Merah Putih di kancah internasional, tetapi lewat bulutangkis kita dapat melakukannya. Mendukung kegiatan olahraga di Indonesia memang menjadi salah satu kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) kami,” ujarnya pada acara konferensi pers BIO 2015 di Hotel Kempinski, Senin (25/5).
Sementara itu, dukungan untuk bulutangkis Indonesia juga terus diberikan oleh Djarum Foundation. Tak hanya memberi perhatian pada kejuaraan nasional seperti Sirkuit Nasional, Bakti Olahraga Djarum Foundation juga mendukung terlaksananya BIO yang berskala internasional.
“Djarum Foundation memang memiliki komitmen untuk memajukan olahraga bulutangkis. Djarum Foundation juga telah beberapa kali berpartisipasi memberikan dukungan pada turnamen Indonesia Open. Pada penyelenggaraan BIO tahun ini, kami berharap dan kami yakin bahwa setidaknya Indonesia dapat meraih dua gelar juara,” tutur Yan Haryadi dari Djarum Foundation. (*)