Tak pelak, hasil buruk yang diterima wakil Indonesia di BCA Indonesia Open Superseries Premier (BIOSSP) 2016 jadi pemicunya. Tak satupun wakil Indonesia berada di babak final tahun ini.
Padahal, sebelumnya PBSI mematok tiga gelar juara buat para atlet. Target itu berasal dari ganda putri melalui Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, ganda putra (Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan) serta ganda campuran yang diwakili Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Sayang, ketiga pasang andalan itu justru kandas di awal babak.
Apalagi, ini jadi kali ketiga beruntun Indonesia tidak mendapatkan satu gelar pun di ajang BIOSSP. Lebih buruk lagi, tahun ini tak satu pemain Indonesia pun yang berhasil mencapai final.
Situasi itu membuat PBSI merencanakan untuk menjadikan Indonesia Terbuka sebagai salah satu sasaran pencapaian tahun depan. Sebelumnya, multievent--SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade--All England, dan Kejuaraan Dunia yang menjadi milestone-nya.
"Dengan kondisi seperti ini, PBSI bisa jadi menyertakan Indonesia Terbuka menjadi salah satu sasaran mulai tahun depan," kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, kepada wartawan.
Wakil Indonesia terakhir yang menjadi juara di Indonesia Terbuka adalah ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada tahun 2013 lalu.