Indonesia Open berkali-kali dinobatkan sebagai turnamen bulutangkis terbaik dunia oleh BWF (Badminton World Federation). Tak hanya menyajikan tontonan bulutangkis kelas dunia, event ini juga menyuguhkan kemasan turnamen bulutangkis yang edukatif dan menghibur bagi para penonton.
Tahun lalu, BCA Indonesia Open dilangsungkan di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre Jakarta, karena Istora yang biasanya menjadi ikon Indonesia Open, sedang dalam proses renovasi jelang Asian Games 2018. Tahun ini, Indonesia Open kembali ke Istora, sebuah tempat yang memiliki atmosfer luar biasa, yang tak hanya dicintai para pebulutangkis Indonesia, namun juga menjadi venue turnamen favorit para pebulutangkis asing.
Blibli Indonesia Open 2018 menawarkan hadiah fantastis sebesar 1.250.000 Dollar Amerika Serikat. Hadiah ini merupakan hadiah tertinggi jika dibandingkan dengan seluruh rangkaian turnamen HSBC BWF World Tour 2018. All England dan China Open 2018 menawarkan prize money sebesar 1 juta Dollar Amerika Serikat.
Juara di sektor tunggal putra dan tunggal putri masing-masing akan mendapat hadiah sebesar 87.500 Dollar Amerika Serikat, serta 42.500 Dollar Amerika Serikat untuk para runner up. Sedangkan juara di ganda putra, ganda putri dan ganda campuran mendapat hadiah sebesar 92.500 Dollar Amerika Serikat dan runner up sebesar 43.750 Dollar Amerika Serikat.
Mulai tahun ini pula, seluruh turnamen HSBC BWF World Tour Super 1000 dan Super 750 tidak memainkan babak kualifikasi. Tak mudah untuk menjadi yang terbaik diantara yang terbaik. Menyandang predikat turnamen HSBC BWF World Tour Super 1000, maka 10 pemain terbaik dunia wajib hadir di sini. Tentunya hal ini membuat panggung Blibli Indonesia Open 2018 menjadi semakin sulit untuk ditaklukkan.
Blibli Indonesia Open 2018 juga menjadi ujian bagi para pebulutangkis terbaik Asia yang akan berlaga di Asian Games 2018. Turnamen ini hanya berselang dua bulan dari penyelenggaraan Asian Games dan venue yang digunakan pun sama-sama di Istora. Capaian para atlet di Blibli Indonesia Open 2018 dapat dijadikan bahan evaluasi dan pembelajaran bagi mereka yang akan berlaga di Asian Games 2018.
Nama-nama pemain top yang sudah tidak asing lagi, dipastikan akan ambil bagian di turnamen ini. Sebut saja Viktor Axelsen (Denmark), Kento Momota (Jepang), Chen Long (Tiongkok), Lin Dan (Tiongkok), Lee Chong Wei (Malaysia), Tai Tzu Ying (Taiwan), Ratchanok Intanon (Thailand), Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark), Chen Qingchen/Jia Yifan (Tiongkok), Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Tiongkok), dan masih banyak lagi.
Tahun lalu, Indonesia merebut satu gelar juara lewat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Di laga final, Tontowi/Liliyana mengalahkan pasangan Zheng Siwei/Chen Qingchen yang kala itu menduduki posisi rangking satu dunia.
Kali ini Indonesia juga berpeluang untuk menggondol gelar dari sektor ganda putra lewat pasangan terbaik dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Tahun lalu, Kevin mengalami cedera dan membuat penampilan pasangan ini tak maksimal, keduanya dikalahkan wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen di laga pertama.
Namun Kevin/Marcus tahun ini mengaku siap untuk mengemban tugas meraih gelar juara. Lima tahun sudah gelar ganda putra di Indonesia Open tidak jatuh ke tangan Indonesia. Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tercatat memenangkan gelar BCA Indonesia Open 2013, sampai saat ini, gelar ganda putra belum kembali ke Indonesia. Tahun lalu, pasangan Li Junhui/Liu Yuchen menjadi kampiun di BCA Indonesia Open 2017.
Tiongkok meraih dua gelar pada tahun lalu. Selain Li/Liu, pasangan ganda putri Chen Qingchen/Jia Yifan juga berhasil naik podium juara. Sedangkan gelar tunggal putra dan tunggal putri masing-masing direbut Kidambi Srikanth asal India, serta Sayaka Sato dari Jepang.
Sebagai tuan rumah, Indonesia menurunkan para pebulutangkis terbaiknya di kejuaraan Blibli Indonesia Open 2018. Selain Tontowi/Liliyana dan Kevin/Marcus, dari sektor ganda putri, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga punya kans untuk membalas rasa penasaran mereka di Istora. Pada Februari lalu di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2018, Greysia/Apriyani gagal menaklukkan Istora, setelah di final mereka tunduk dari Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dari Jepang.
Dua tunggal putra muda Indonesia pun siap beraksi. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie bakal menjadi andalan di sektor ini. Anthony telah membuktikan dirinya mampu meraih sukses di turnamen level BWF World Tour Super 500 di Daihatsu Indonesia Masters. Kini saatnya ia naik kelas dan berjuang di level yang lebih tinggi dengan persaingan yang jauh lebih berat.
Wakil tunggal putri Indonesia bukan tak mungkin membuat kejutan. Penampilan Gregoria Mariska Tunjung, sang peraih medali emas World Junior Championships 2017, kian menanjak. Gregoria diharapkan mampu meningkatkan tren positif penampilannya.