“Sebetulnya saya nggak terlalu memikirkan draw, tapi tetap aja ada rasa, kenapa sih harus ketemu teman sendiri di babak pertama?” kata Gloria Emanuelle Widjaja.
Hafiz/Gloria memang lebih diunggulkan dari segi peringkat maupun jam terbang. Bila dilihat dari catatan pertemuan pun, pasangan ganda campuran peringkat enam dunia ini unggul 1-0. Perjumpaan kedua pasangan inipun terjadi di ajang Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500, April lalu. Saat itu, Hafiz/Gloria menang dua game langsung atas Rinov/Mentari dengan skor telak 21-7 dan 21-11.
“Rinov/Mentari pasti tampil lebih lepas karena berhadapan dengan kita yang lebih senior dan lebih diunggulkan. Target kita paling tidak dapat hasil yang lebih baik dari tahun lalu, babak semifinal. Pengalaman dan status unggulan kita jadikan motivasi untuk lebih percaya diri saja. Tapi di lapangan nggak ada yang tahu, apalagi pertandingan di Indonesia banyak kejutan. Untuk mengatasi beban, kita coba lebih rileks, positive thinking saja dan berusaha maksimal di lapangan,” jelasnya.
Meski di atas kertas lebih diunggulkan, namun Hafiz/Gloria tetap akan mewaspadai penampilan juniornya, Rinov/Mentari. Apalagi performa Juara Dunia Junior 2017 itu tergolong tengah menanjak setelah menjadi runner up di ajang Swiss Open 2019 BWF World Tour Super 300, Maret lalu.
“Soal yakin sih harus yakin bisa mengatasi. Harus tetap optimis. Di Istora pasti pendukungnya ramai. Kalau buat saya sih penonton mau dukung siapa saja nggak apa-apa, yang penting dukung Indonesia,”tandasnya.
Sektor ganda campuran Merah Putih menurunkan enam wakilnya di ajang Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000. Selain Hafiz/Gloria dan Rinov Mentari, ada pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami dan Ronald Alexander/Annisa Saufika.
Turunnya enam wakil ganda campuran Indonesia di kejuaraan ini, disinyalir akan memperbesar peluang terjadinya perang saudara.