Sebetulnya, Gregoria sudah tampil baik di game pertama hingga akhir game kedua. “Di awal-awal lumayan, saya bisa mengikuti tempo permainannya. Bisa ikuti bolanya dan mengimbangi kecepatannya. Di game ketiga kelihatan sekali, saya lebih pontang panting rasanya. Lawan lebih bisa melewati tempo permainan saya,” kata Gregoria Mariska Tunjung.
“Saya belum puas karena target saya mau menang. Kalau untuk performa lumayan, karena di game ketiga kelihatan masih kalah kualitas. Jadi masih perlu banyak perbaikan. Dia istimewa di bola-bola atas, fokusnya dia bagus, kelihatan di poin-poin kritis dia bisa tenang dan memanfaatkan kesempatan dengan baik dan saya jadi tertekan,” tambahnya.
Hasil minor ini sekaligus mengulang kegagalan yang dialami Gregoria atas Ratchanok pada kejuaraan Indonesia Open tahun lalu. Kala itu, Gregoria juga tumbang setelah melalui pertarungan tiga game dengan skor 11-21, 21-17 dan 14-21.
Sementara itu, Kepala Pelatih Tunggal Putri Indonesia, Rionny Mainaky menilai bila Gregoria sudah mengalami kemajuan, khususnya dari segi fisik. Persiapan pun sudah cukup dan tidak dibilang singkat.
“Bisa kita lihat, Ratchanok lebih berpengalaman, bola susah saja dia masih mau ngejar lagi. Itu yang harus ditambah dari Gregoria dan baca bola-bola belakang. Dari segi fisik dia sudah bisa imbangi, hanya dari fighting spiritnya yang kurang sedikit,” tutur Rionny.
Dengan hasil ini, habis sudah empat wakil tunggal putri Indonesia yang berlaga di Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000.