“Saya rasa mereka bisa mengatasi lawan-lawannya, asalkan dari merekanya, persiapannya dan apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di pertandingan nanti,” kata Hendry Saputra.
“Ditargetkan juara boleh saja, kita boleh prediksi tapi tetap tidak bisa pastikan siapa yang juara. Harapannya memang besar, bisa ke final dan juara. Dari mana dasarnya? Lihat head to head dan bandingkan, kalau ketemu pemain-pemain top, misalnya Momota, Chou Tien dan Axelsen pernah menang kalah. Ketemu Shi Yuqi, Srikanth, sudah bisa menang. Kalau melihat dari hasil sebelumnya, tentu bisa dibilang kans Jonatan dan Anthony itu ada,” jelasnya menambahkan.
Lebih lanjut Hendry mengatakan bila banyak yang tidak memprediksi Anthony bisa meraih gelar juara di ajang China Open 2018 BWF World Tour Super 1000. Hendry meyakini jika anak asuhannya itu dapat menaklukkan panggung bulutangkis elit dunia, asalkan mereka bisa dan mau menerapkan strategi yang telah direncanakan.
“Waktu Anthony menang itu kan buah dari latihan dia. Tapi konsistensinya yang masih belum dapat. Kalau sudah konsisten, mestinya dia bisa dapat gelar lebih banyak, karena dari fisik, teknik dan cara mainnya, mental juang sudah bagus, tinggal konsistennya itu,” pungkasnya.
Di babak pertama Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000 nanti, Anthony akan berhadapan dengan tunggal putra Tiongkok, Lu Guangzu. Sedangkan Jonatan akan berjumpa wakil dari Denmark, Rasmus Gemke.