Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti menilai bila pasangan ganda putra peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon masih menjadi andalan untuk Indonesia. Tidak cuma itu, tren positif yang perlahan mulai dibuktikan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, cukup membuat Susy yakin untuk menaruh harapan besar kepada mereka.
“Kalau bicara target, peluangnya memang di ganda putra. Tapi kalau bicara progres, tunggal putra sudah mulai ada, walau di beberapa pertandingan masih belum konsisten, tapi saya rasa tunggal putra bisa diandalkan,” kata Susy Susanti.
Jonatan dan Anthony memang mulai memperlihatkan grafik penampilan yang meningkat alias positif. Tahun ini, Jonatan sudah berhasil mengoleksi dua gelar juara dari ajang New Zealand Open 2019 BWF World Tour Super 300 dan Australian Open 2019 BWF World Tour Super 300. Sementara Anthony menjadi runner up di kejuaraan Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500 dan Australian Open 2019 BWF World Tour Super 300.
Sementara itu, dua ganda campuran Indonesia diharapkan mampu tampil lebih baik. Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria merupakan dua kekuatan dari sektor binaan kepala pelatih Richard Mainaky. Praveen/Melati merupakan runner up India Open 2019 BWF World Tour Super 500, New Zealand Open 2019 BWF World Tour Super 300 dan Australian Open 2019 BWF World Tour Super 300. Sedangkan Hafiz/Gloria meraih gelar juara di Thailand Open 2018 BWF World Tour Super 500 dan runner up di German Open 2019 BWF World Tour Super 300.
“Kans-nya ada, ganda campuran tetap ada kans. Walau Praveen/Melati masih belum nembus gelar juara, mudah-mudahan dengan jadi tuan rumah, mereka jadi lebih pede, lebih semangat, lebih mau membuktikan. Praveen/Melati ini punya kelebihan, nah kelebihannya ini yang harus digunakan, jangan cuma fokus ke kelemahan yang membuat jadi nggak yakin, ragu-ragu,” tuturnya.
“Semoga semua wakil ganda campuran bisa termotivasi, sebetulnya mereka bisa. Untuk Hafiz/Gloria, power-nya harus ditambah lagi,” lanjutnya menambahkan.
Di sisi lain, tanpa mengesampingkan nomor ganda putri dan tunggal putri, Susy juga masih menaruh harapan dan keyakinan jika kedua sektor ini berpotensi untuk membuat kejutan dengan mengalahkan lawan yang lebih diunggulkan.
“Di Australian Open, Greysia Polii/Apriyani Rahayu bisa balas kekalahan dari Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, kekalahan di Piala Sudirman lalu dibalas tuntas. Memang kekuatan dan ketahanan mereka harus ditambah lagi. Untuk tunggal putri, memang sektor yang paling ketinggalan, kita akui itu. Namun kita terus mengupayakan berbagai cara untuk bisa mendongkrak prestasi tunggal putri,” ungkap Susy.