Modal berharga telah diraih Zheng Siwei/Huang Yaqiong menjelang perhelatan BIO 2019. Menilik rekor pertandinganya di tahun 2019, dari 26 kali bertanding, pasangan ini hanya kalah dua kali. Tidak heran jika sejumlah gelar bergengsi sudah mereka raih seperti juara Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500, All England 2019 BWF World Tour Super 1000, dan Malaysia Open 2019 BWF World Tour Super 750.
Meskipun begitu pencapaian mereka di dua turnamen perorangan terakhir tidak begitu bagus, mereka harus puas finis di semifinal. Lalu mampukah pasangan ini meraih gelar perdananya di BIO 2019? Tentu tak akan mudah, pesaing mereka pastinya mempunyai target yang sama. Siapa saja pesaing Zheng Siwei/Huang Yaqiong?
- Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang)
Peningkatan grafik penampilan dan prestasi yang diperlihatkan pasangan ganda campuran Jepang Yuta/Arisa membuat nama mereka patut diperhitungkan sebagai salah satu kandidat peraih gelar juara Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000. Mengantongi gelar juara Malaysia Masters 2019 BWF World Tour Super 750, runner up All England 2019 BWF World Tour Super 1000, Semifinal Australia Open 2019 BWF World Tour Super 300 dan Semifinal Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500 tentunya akan menjadi modal tersendiri bagi Yuta/Arisa untuk tampil maksimal di BIO 2019. Apalagi selama terselenggaranya Indonesia Open, Jepang belum pernah menjadi juara di sektor ganda campuran. Patut kita tunggu sepak terjang mereka di Istora nanti.
- Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand)
Pasangan ganda campuran andalan Thailand, Dechapol/Sapsiree punya momentum yang baik untuk tampil di Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000. Mereka baru saja menjuarai Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500 bulan April lalu dengan mengalahkan unggulan pertama, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Tiongkok) di partai semifinal dan menghentikan perlawanan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia) di final. Kekalahan mereka di babak kedua atas pasangan Indonesia, Ricky Karandasuwardi/Debby Susanto pada edisi BIO tahun lalu, tentu saja akan menjadi cambuk tersendiri bagi Dechapol/Sapsiree untuk tampil maksimal di BIO 2019.
- Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia)
Pencapaian Chan/Goh sebagai runner up BIO 2018 tentunya akan coba mereka usung kembali. Perjalanan mereka kala itu menuju ke final tidaklah mudah, mereka harus melewati dua pasang ganda campuran terbaik Tiongkok, Wang Yilyu/Huang Dongping dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Tampil dengan kondisi prima, Chan/Goh berhasil menghentikan perlawanan dua pasang ganda campuran Tiongkok dengan straight game. Dengan menyandang gelar juara di Thailand Masters 2019 BWF World Tour Super 300 dan New Zealand Open 2019 BWF World Tour Super 300, mampukah pasangan ini mengulang permainan terbaik mereka di Istora dan merebut gelar juara?
- Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia)
Penampilan pasangan ganda campuran Indonesia Praveen/Melati di tahun 2019 ini cukup menjanjikan. Meskipun belum meraih gelar juara, mereka berhasil menjadi runner up di beberapa kejuaraan internasional seperti India Open BWF World Tour Super 500, New Zealand Open 2019 BWF World Tour Super 300 dan yang terakhir adalah Australian Open 2019 BWF World Tour Super 300. Di ajang bergengsi All England 2019 BWF World Tour Super 1000 yang berlangsung bulan Maret lalu, Praveen/Melati berhasil menjejakkan kaki mereka hingga babak semifinal. Tentunya para penggemar bulutangkis di Indonesia sangat menantikan penampilan terbaik mereka di ajang Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000 ini. Dukungan para penonton Indonesia diharapkan mampu meletupkan semangat membara Praveen/Melati untuk meraih prestasi maksimal di Istora.
- Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris)
Pasangan suami istri, Chris/Gabrielle Adcock akan kembali mencoba peruntungan mereka di ajang Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000. Setelah di BIO tahun lalu mereka kalah di babak kedua atas pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino, di tahun 2019 tentunya pasangan ini ingin meraih prestasi yang lebih baik. Di tahun 2019, Chris/Gabriella belum mampu merebut gelar juara dari lima turnamen perorangan yang mereka ikuti. Namun bukan tidak mungkin mereka akan tampil mengejutkan di Istora karena dalam sistim rally point segala kemungkinan menang ataupun kalah sangat mungkin terjadi.