Hal tersebut dinyatakan bersama oleh Team Manager, Ricky Subagja, dan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres), Rexy Mainaky, di Conference room, Istora Senayan, seusai turnamen. "Evaluasi menyeluruh segera kita lakukan. Reward dan Punishment akan diberlakukan. Tujuannya tentu saja agar semua pihak mau berbenah sehingga bulutangkis kita bisa berprestasi lagi," kata Ricky Subagja.
Sebelum turnamen berlangsung, Ricky berkali-kali menyatakan target yang dipasang PBSI dalam turnamen Indonesia Open 2014 adalah merebut dua gelar yakni dari nomor ganda putra dan ganda campuran. Namun sayang, pasangan Ahsan/Hendra dan Tontowi/Liliyana yang dibebani target tersebut gagal mewujudkannya.
Tak cuma itu, Ricky SUbagja juga mengungkapkan beberapa pemain pelatnas lainnya yang juga diturunkan dalam turnamen dan dibebani target juga telah gagal mencapai target. "Kelas mereka sebenarnya sudah pantas bermain di level Super Series Premier ini, tapi mereka pun gagal mencapai target yang dibebankan," imbuhnya.
Terakhir, sebagai pentutup dari pernyataannya, Ricky Subagja menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pecinta bulutangkis tanah air. Ricky menyebut, dirinya sebagai Manajer tim turut bertanggung jawab atas kegagalan meraih gelar tahun ini.
"Selaku manajer tim Indonesia, saya meminta maaf atas kegagalan para pemain memberikan prestasi dalam turnamen tahun ini," pungkasnya.