Kecewa pasti. Tapi, hasil di DIOSSP 2013 adalah tolak ukur perkembangan atlet untuk mengambil kembali kejayaan bulutangkis Indonesia. Di kepengurusan Gita Wirjawan, fokus utama memang ada pada World Champion, Sudirman Cup dan Olimpiade 2014.
Dari target dua finalis di DIOSSP 2013, hanya ganda putra yang memenuhi target. Sedangkan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tersingkir di semifinal.
"Disayangkan Owi/Butet kalah. Ini adalah penglaman berharga. Tapi, banyak yang bisa dibanggakan dari hasil ini. Prestasi Tommy Sugiarto yang mampu mengalahkan Chen Long, Dionysius Hayom Rumbaka juga patut diacungi jempol. Apalagi Bellaetrix, dahsyat!," ucap Gita.
Gita menambahkan, progres untuk bangkit sudah kelihatan. Jika semangat pemain yang seperti ini tetap dipertahankan bulutangkis Indonesia bakal kembali jaya 3-4 tahun mendatanga.
"Ini tanda-tanda positif. Kita tak bisa bergantung terus dari Owi/Butet. Ke depannya Indonesia masih punya peluang buat ganda putra, tunggal putra dan tunggal putri bersaing. Terlebih dominasi China sudah tidak kelihatan lagi," beber Gita.
Gita Wirjawan: Bellaetrix Dahsyat!
Hasil Indonesia di Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2013 memang kurang memuaskan. Target dua finalis gagal terpenuhi. Tapi, penampilan Bellaetrix Manuputty dahsyat!
Previous
Gita Wirjawan: Saya Fans Berat Taufik
Next
Wang/Yu Gagal Pertahankan Gelar