Peraih medali emas Olimpiade Rio de Jenairo 2016 itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mampu melenggang ke final, usai di laga semifinal malam tadi, Sabtu (17/6) berhasil menundukkan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Peck Yen Wei, dengan kemenangan 21-13 dan 21-14.
"Kami tahu Chan adalah pemain yang berpengalaman, kami sudah mempelajari video pertandingan pasangan baru ini. Chan memang banyak mengcover lapangan. Walaupun sempat ramai, mereka tertekan terus dan sulit keluar dari tekanan,” kata Liliyana usai laga.
“Kami cukup puas dengan penampilan hari ini, kami bermain dengan fokus dan konsentrasi. Saya bisa mengurangi error saya yang biasanya banyak banget. Musuh pun susah untuk berkembang. Mudah-mudahan besok kami bisa tampil lebih baik,” sahut Tontowi di tempat yang sama.
Sejauh ini, Tontowi/Liliyana belum mampu meraih gelar juara di ajang Indonesia Open. pencapaian terbaiknya yaitu menjadi finalis di tahun 2011 setelah kalah oleh wakil Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei dan finalis di tahun 2012 setelah kalah oleh wakil Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.
“Pasti ingin juara, tetapi kami mau fokus, nggak mikirin besok juara. Yang penting komunikasi dan strategi bisa berjalan,” kata Tontowi.
Pada laga final besok, Tontowi/Liliyana yang diunggulkan di posisi keenam akan menantang unggulan pertama dari Tiongkok, Zheng Siwei/Chen Qingchen. Rekor pertemuan keduanya adalah satu kosong untuk keunggulan Zheng/Chen.
“Lawan besok tidak mudah, mereka adalah pemain muda yang lagi on fire, semangat, punya kecepatan dan power. Kami harus bisa menerapkan pola yang benar. Semoga kami bisa bermain lebih baik dan kasih juara untuk Indonesia,” pungkas Liliyana.