Seyoung, unggulan keempat turnamen sempat tertekan pada gim terakhir sebelum akhirnya menghentikan perlawanan ketat unggulan kedua Intanon 21-17, 22-20. Pemain asal Negeri Ginseng ini berjaya setelah bertarung selama 46 menit.
Atas prestasinya tersebut, Seyoung berhak atas hadiah uang sebesar 59.500 dolar AS, sedangkan Intanon menerima 28.900. Sukses Seyoung ini adalah kali kedua setelah keluar sebagai juara di Indonesia Masters 2021 pada pekan lalu. "Senang rasanya bisa menang untuk kedua kali di sini. Saya bisa bermain bagus dan lawan juga memberikan perlawanan ketat," kata Seyoung, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
Seyoung mengakui, sempat kehilangan momen di gim terakhir. Intanon mengejar An saat tertinggal 13-20 hingga mampu menyamakan kedudukan 20-20 sebelum akhirnya An menang. "Sempat hilang konsentrasi, tapi saya tetap percaya diri dan membalikkan keadaan di poin kritis," ujar pebulutangkis kelahiran Gwangju, pada 5 Februari 2002 ini.
"Sejak menang di Indonesia Masters, saya lebih percaya diri," Seyoung, menambahkan.
Menyoal BWF World Tour Finals yang direncanakan digelar pada pekan depan, An belum mau berkomentar banyak. Ia memilih untuk beristirahat agar dapat fit dalam turnamen tersebut. "Buat saya, mencapai babak final sungguh melelahkan. Sekarang lebih ingin untuk istirahat dan rileks sebelum bertanding di turnamen berikut," tuturnya.
Sementara, Intanon, yang bertarung luar biasa pada babak final Indonesia berujar, "Saya bisa bertarung di babak final ini sudah luar biasa. Saya kecewa sekaligus senang bisa bermain di sini."
Dari catatan pertemuan dengan Seyoung, keduanya imbang dalam skor pertandingan. Intanon pernah mengalahkan Seyoung pada Piala Sudirman 2019. Sebaliknya, Seyoung pernah mengalahkan Intanon di Thailand Terbuka 2021.
Intanon mengemukakan, Seyoung lebih percaya diri dan solid dalam bermain di final. Menurutnya, lawannya mampu keluar dari tekanannya dan bisa mengubah pola permainan dengan cepat. "Seyoung sangat solid dan cerdik memanfaatkan peluang yang ada," ujar Intanon.
Intanon sebenarnya sempat memberikan tekanan pada gim terakhir dan mengejar ketertinggalan 13-20 menjadi 20-20. "Saya sudah maksimal menekan, tapi justru melakukan kesalahan sendiri," katanya.