"Kami bermain cukup lelah dan kaki sebenarnya sudah gemetar. Senang bisa menang dengan pertandingan seru," ujar Hafiz mengomentari penampilannya bersama Gloria.

Menurut Hafiz, pada gim pertama, mereka justru tidak maksimal karena kurang konsisten dalam bermain. Kemudian pada gim kedua, mereka mengusahakan agar tidak mati sendiri dan terus menekan saja.

"Lebih tenang dan tidak mati sendiri. Tidak pelan pokoknya, dan akhirnya dapat poin lebih banyak," Hafiz, menambahkan.

Memasuki gim ketiga, sebenarnya wakil tuan rumah ini sudah unggul. Tetapi mereka justru tidak tenang. Apalagi, lawan juga menyusul mengejar perolehan angka. "Prinsip kami, pokoknya tidak mati sendiri saja di gim ketiga. Menahan dan kuat saja. Tidak boleh lengah saja di gim ketiga," ungkap Gloria, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
 
Pada perempat final, Gloria/Hafiz berjumpa Mathias Christiansen/Alexandra Bøje. Ganda campuran Denmark ini sebelumnya mengandaskan unggulan kedua tuan rumah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di babak kedua, serta Rinov Rivaldy/Pitha Mentari di babak awal.

Gloria mengaku belum pernah bertemu dan ada sedikit rasa penasaran terhadap Christiansen/Bøje. "Saya sendiri belum pernah bertemu. Penasaran juga, mungkin dari penasaran itu saya belajar pula dari pertandingan hari ini," tuturnya.

Ia hanya berharap dapat tampil maksimal dan lebih solid lagi bersama pasangannya. "Lebih siap dan jangan lengah saja nanti. Jangan sampai pemain Indonesia ketiga yang dikalahkan mereka," lanjut Gloria.

Keduanya pun sepikiran, hanya ingin tampil maksimal dan tidak mematok target babak yang akan dicapai. "Harapan saya dan Hafiz hanya ingin maksimal saja kalau kami masih bisa dan tidak ada target babak berapa tidak memusingkan. Mau menang mau kalah tidak, kita maksa saja," demikian Gloria.