Melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Ana/Tiwi --sapaan akrab kedua atlet muda ini-- tak berdaya di hadapan ganda putri unggulan turnamen. Lewat pertarungan selama 43 menit, pasangan penghuni pelatnas Cipayung ini takluk. Pertahanan mereka kerap dihujani pukulan smes serta permainan agresif lawan. "Kami sudah berusaha maksimal untuk mengimbangi," tutur Ana.
"Tapi, lawan justru semakin menekan dan sulit untuk mengeluarkan permainan kami," Ana, menambahkan.
Tekanan yang dilakukan duet Jepang itu cukup cermat dan konsisten untuk membongkar pertahanan ganda tuan rumah. Sebaliknya, Ana/Tiwi pun kesulitan untuk membuka celah pertahanan yang ditutup rapat Matsuyama/Shida. "Kami sudah tertekan sejak awal hingga sulit mengembangkan permainan. Kok selalu mengarah ke bawah dan sulit untuk diantisipasi," ungkap Tiwi.
Perjalanan Ana/Tiwi pada turnamen berhadiah total 850 ribu dolar AS ini, bermula dengan kemenangan atas rekan satu pelatnas, Nita Violina Marwah/Putri Syaikah. Kemudian pada babak kedua, Ana/Tiwi menghentikan unggulan kedelapan asal Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Secara umum, Tiwi mengatakan keduanya harus lebih siap dalam menghadapi berbagai pertandingan besar. "Ke depannya, kami harus lebih siap lagi. Banyak yang akan kami perbaiki setelah dua pekan ikut turnamen di sini," ujarnya.
"Evaluasi dari pelatih yang akan menentukan perbaikan untuk menghadapi pemain-pemain tangguh di turnamen berikutnya," demikian Ana.