Pada pertandingan ini, pasangan rangking 38 dunia itu mengaku kewalahan melawan wakil negeri tirai bambu. Terlihat peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 itu tidak memberikan kesempatan Adnan/Nita untuk mengembangkan permainan terbaiknya.
Tak heran, runner-up Thailand International Challenge 2023 itu menyerah dua gim langsung dalam tempo 33 menit. "Melawan Zheng/Huang kami harus lebih sabar lagi. Tidak mudah menghadapi mereka dan kami harus lebih kuat lagi dalam bertahan melawan mereka," ungkap Adnan, kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Lawan fokus bermain sejak awal laga. Tidak mudah menghadapi mereka yang punya teknik bertahan sangat luar biasa," Nita menimpali pernyataan partnernya.
Meski kalah, Adnan/Nita mengaku mendapat pelajaran berharga dari Zheng/Huang. Ke depannya menghadapi lawan yang lebih tangguh membuat Adnan/Nita harus lebih mempersiapkan diri lebih baik, terutama teknik dalam bermain bertahan.
"Kami mendapat pelajaran berharga melawan mereka. Kami mengakui masih banyak yang harus diperbaiki untuk ke depannya. Ke depannya kami tidak boleh membuat kesalahan sendiri," demikian Nita.