Pada laga ini peraih medali emas Asian Games 2018 itu mengakui, Anthony bermain lebih apik. Terlihat dari ketenangan di lapangan dan kualitas pukulan, Jojo terlihat kesulitan untuk membendung sehingga akhirnya harus menyerah lewat pertarungan dalam tempo 51 menit.
"Setiap pertandingan ada menang dan kalah. Pada laga ini Ginting layak menang dan saya berharap tren positifnya terus berlanjut hingga menjadi juara," ujar Jojo, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Saya melihat permainan Ginting hari ini bermain sangat cepat dan saya rasa itu keunggulannya. Saat momen itu saya mencoba lebih maksimal lagi. Sayang bola pengembalian saya banyak yang tanggung," jelas pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu.
Dengan hasil ini, Jojo gagal melanjutkan tren positif saat menjadi juara pada ajang Indonesia Masters 2023. Pada turnamen level BWF World Tour Super 500 itu, pemain bertinggi badan 179 cm itu mampu menjadi kampiun seusai di final mengalahkan rekan satu negaranya, Chico Aura Dwi Wardoyo, dengan skor 21-15, 21-13.
Keberhasilan Ginting melangkah ke partai final turut mendapat dukungan dari Jojo. Runner-up Badminton Asia Championships 2022 itu berharap Ginting bisa lebih sabar lagi dalam bermain, mengingat kondisi kok yang digunakan pada ajang Indonesia Open 2023 lebih lambat. "Saya mendoakan yang terbaik buat Ginting. Saya berharap Ginting lebih bermain sabar dan lebih tenang lagi saat situasi pertahanan lawan rapat," Jonatan, menjelaskan.
Di babak empat besar, Anthony akan berhadapan dengan wakil China, Li Shi Feng. Juara All England 2023 itu lolos ke empat besar seusai mengatasi perlawanan wakil India, Kidambi Srikanth, lewat pertarungan rubber game 21-14, 14-21, 21-12.
Menilik rekor pertemuan pemain asal Cimahi itu unggul tiga kali kemenangan dari wakil negeri tirai bambu. Tercatat pada pertemuan terakhir di perempat final Singapore Open 2023, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu menang dengan skor 21-13, 16-21, 21-12.