Pada pertandingan ini, Fajar/Rian mengaku tidak mampu mengeluarkan permainan terbaiknya. Peraih medali perak Asian Games 2018 itu terlihat kewalahan meladeni permainan wakil India tersebut dan menyerah dalam tempo 41 menit. "Sedih rasanya karena hasilnya idak seusai dengan yang kami inginkan. Pada laga ini saya sudah menampilkan permainan terbaik dan sudah mencoba semua pola permainan. Kami mengakui lawan lebih unggul di laga ini," ungkap Fajar, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Pada laga ini kami tidak nervous dalam bermain dan memang tidak keluar permainan terbaik kami di laga ini," tambah Fajar.
Kekalahan ini membuat juara All England 2023 itu kembali menyerah saat jumpa pasangan peringkat enam dunia itu. Tercatat pada pertemuan terakhir di Thailand Open 2019, Fajar/Rian juga menyerah dengan skor 17-21, 19-21.
Dengan hasil ini, Fajar/Rian gagal melanjutkan tren positif selama tampil di turnamen BWF Super 1000. Tercatat sebelumnya Fajar/Rian mampu menjadi juara saat berlaga pada turnamen Malaysia Open dan All England 2023.
Tidak heran jika publik pencinta bulu tangkis Tanah Air sangat berharap juara Swiss Open 2022 itu bisa berjaya di hadapan publik sendiri. "Performa kami dalam beberapa turnamen terakhir memang menurun. Kami tidak memikrkan untuk bisa menang setelah All England, dan Malaysia Open 2023. Sekarang kami ingin mempersiapkan diri lagi untuk bisa meningkatkan kemampuan," ujar Fajar.
"Pada setiap turnamen kami sudah mencoba untuk memberikan permainan yang terbaik meski hasilnya masih belum maksimal," demikian Rian.