Yang mengatakan, mereka merasa beruntung lantaran harus mengucapkan selamat tinggal di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, alias di hadapan para penggemar mereka di Indonesia. Momen terakhir kebersamaan duo Taiwan ini, begitu pun kebersamaan bermain di Istora, juga bertepatan dengan hari ulang tahun ke-31 Lu.
"Kami sangat menghargai momen kebersamaan ini," tutur Yang, sebagaimana diberitakan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melalui lamannya.
"Tujuh atau delapan tahun bersama, kami berupaya keras. Kami memiliki beberapa kemenangan, runner-up, dan juga masuk 10 besar. Jadi kami puas dengan apa yang telah kami capai," Yang, menambahkan
Lu dan Yang, yang akan terus bermain tetapi dengan pasangan yang lebih muda, dapat kembali melihat kembali perjalanan penting mereka. BWF mencatat sejumlah prestasi mereka, yaitu HYLO Open dan final French Open pada 2022, kemudian runner-up Taipei Open 2023 dan Thailand Masters 2019 serta beberapa semifinal turnamen Tur Dunia BWF.
Saat ditanya tentang pengaruh serta peran penting mereka terhadap satu sama lain, keduanya justru terdiam beberapa saat. Lu akhirnya berujar, "Po Han sangat bersemangat dalam setiap pertandingan. Menang atau kalah, dia merasa sangat percaya diri untuk maju."
"Di luar lapangan, dia adalah sahabat saya," Yang, mengungkapkan.