Pemain peringkat ke-9 dunia itu mengaku sepanjang laga bermain di bawah tekanan Nishimoto. Kendati unggul di gim pertama, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut justru mengendur hingga akhirnya kalah dalam tempo 60 menit.
"Pada laga ini Kenta bermain dengan sangat baik dengan menguasai pertandingan di gim kedua dan ketiga. Pada dua gim tersebut saya banyak melakukan kesalahan sendiri," ungkap Anthony melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Anthony sendiri mengakui, kesalahan yang dibuatnya menyebabkan fokus dan pikirannya di lapangan tidak begitu baik. Kendati unggul rekor pertemuan, permainan terbaik Anthony tidak begitu maksimal.
Berdasarkan rekor pertemuan, pemain asal Cimahi itu meraih delapan kemenangan dari 11 perjumpaan dengan Nishimoto. Pada pertemuan terakhir di babak 16 besar All England 2024, Anthony bahkan menang straight games 21-18, 21-19. "Pada pertandingan ini saya kurang fokus dari segi permainan. Saya sudah beberapa kali menghadapi Kenta, pada laga ini kendala lebih pada diri saya sendiri," tambah Anthony.
Kekalahan Anthony di 32 besar Indonesia Open 2024 membuat runner-up All England 2024 itu kembali belum tampil konsisten. Pada turnamen sebelumnya di Singapore Open 2024, dia hanya mampu menembus 16 besar setelah menyerah dari Leong Jun Hao asal Malaysia lewat rubber game 14-21, 21-10, 8-21.
Praktis dengan kekalahan Anthony, wakil tuan rumah di sektor tunggal putra pada ajang Indonesia Open 2024 tersisa Jonatan Christie. Jojo, sapaan akrab Jonatan, akan berhadapan dengan Leong di babak pertama turnamen BWF World Tour Super 1000.
Tunggal putra Indonesia lainnya, Chico Aura Dwi Wardoyo, tersingkir di babak pertama seusai kalah dari Kantaphon Wangcharoen asal Thailand dengan skor 16-21, 9-21.