Pada laga ini Jojo --sapaan akrab Jonatan-- tidak bermain dengan maksimal seusai beberapa kali tampil tidak tenang. Alhasil, peraih medali emas Asian Games 2018 itu harus menyerah lewat pertarungan rubber game dalam tempo 1 jam 2 menit.
"Pada laga ini saya tidak bisa mengontrol permainan dengan baik. Saya bermain kurang tenang dalam menerapkan strategi permainan," ungkap Jojo melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Kekalahan ini membuat tunggal putra peringkat ke-3 dunia itu kembali gagal menemukan bentuk permainan terbaiknya setelah menjadi juara All England dan Badminton Asia Championships 2024
Pada turnamen sebelumnya di Singapore Open 2024, Jonatan juga tersingkir pada 32 besar dari wakil Taiwan, Chou Tien Chen, dengan skor 17-21, 6-21. "Jujur tidak puas dengan performa saya dalam dua turnamen terakhir. Saya merasa di saat menghadapi turnamen penting, performa saya malah menurun, bermain terburu-buru, dan kurang tenang menerapkan strategi," ujar Jojo.
"Kadang ada hal-hal lain di luar pertandingan seperti kondisi angin, dan faktor lainnya yang membuat saya tidak bermain maksimal. Saya rasa hal itu menjadi pembelajaran buat saya," tambahnya.
Dengan hasil ini Indonesia tanpa wakil dari sektor tunggal putra pada Indonesia Open 2024.
Selain Jojo tercatat Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo tersingkir di babak pertama turnamen BWF Super 1000. Ginting harus mengakui keunggulan tunggal putra Jepang, Kenta Nishimoto dengan skor 21-17, 11-21, 8-21. Ada pun Chico bertekuk lutut di hadapan pebulu tangkis Thailand, Kantaphon Wangcharoen 16-21, 9-21.