Hal itu setelah Rian/Rendra menang atas Hoon Thien How/Ow Yao Han 21-17, 21-12 pada perebutan tiket ke babak kedua, Rabu (18/6). Bermain lepas, keduanya mampu membuat Istora Senayan, Jakarta bergemuruh di malam hari.
"Kami sudah pernah ketemu sebelumnya sama Thien How, jadi sudah tau mainnya bagaimana. Nothing to lose aja sebenarnya," kata Rian tanpa ditemani Rendra.
Diterangkan Rian, sebenarnya tampil di BIOSSP adalah proyek iseng keduangnya. Sebab, mereka sadar diri bahwa mereka sudah jarang tampil dalam berbagai turnamen besar sekelas Super Series Premier. Terlebih, Rian mengaku juga sudah jarang latihan.
"Tadinya waiting list ke sembilan. Tampil di sini juga tanpa persiapan. Saya latihan paling kalau lagi ngelatih dan menemani atlet sparing saja. Ya kami sadar diri," terangnya.
Ketika ditanya target, Rian mengaku tidak ada target apapun pada penampilannya bersama Rendra di BIOSSP 2014. Tapi, untuk tembus ke babak kedua saja itu cukup memuaskan hasratnya.
"Selama saya di Pelatnas PBSI Cipayung, saya tidak pernah tembus di babak kedua Indonesia Open, jadi hasil ini sudah lumayan," sebut Rian yang prestasi terbaiknya di Indonesia Open adalah perempat final pada 2012.
Pada perebutan tempat di perempat final kali ini, Rian/Rendra akan bertemu dengan Markis Kido/Markus Fernaldi Gideon. Rian mengaku, dua tahun berturut-turut langkahnya selalu dipatahkan Kido di Indonesia Open.
"Selalu Kido meski pasangannya beda-beda. Pernah sama Hendra Setiawan dan waktu dia berpasangan dengan Alvent Yulianto Chandra," ujarnya. "Kalau di atas kertas hitungannya tidak akan menang. Tapi sekarang ya di coba dulu saja," tutup Rian.