Namun, dalam perhelatan tahun 2014 yang baru saja usai, sejarah baru telah terukir. dan pelakunya adalah pebulutangkis tunggal putra asal Denmark yang hobi mengoleksi rajah di tubuhnya yakni Jan O Jorgensen. Jan O, begitu dia biasa disapa, membuat adagium yang mengatakan "Pemain Eropa takkan pernah bisa juara di Jakarta" harus hilang untuk selama-lamanya mulai sekarang.
Jan Ostergaard Jorgensen, pria kelahiran Aalborg 26 tahun silam, mengukir sejarah baru atas namanya setelah sukses menjungkalkan pebulutangkis tunggal putra terbaik Jepang, Kenichi Tago, yang menyandang predikat unggulan ke empat, dalam babak final dua game langsung, 21-18, 21-18.
Titel yang baru saja diraihnya ini merupakan titel sebuah kejuaraan level Super Series Premier pertama yang dimilikinya. titel ini menambah perbendaharaan gelar yang telah diraih sepanjang karir profesionalnya yang diantaranya adalah, Denmark terbuka tahun 2010, Perancis Terbuka tahun 2013, dan juara kejuaraan Eropa tahun 2013.
Perjalanan Jan O Jorgensen dalam turnamen Indonesia open Super Series Premier 2014 dimulai dengan menaklukan tunggal putra Jepang, Takuma Ueda pada babak pertama, lalu mengalahkan Mohamad Arif Abdul Latif dari Malaysia d babak kedua, kemudian Son Wan Ho di babak perempat final, Chen Long di Semifinal, dan terakhir kenichi Tago di final.
"Saya tidak percaya berhasil menjadi juara. Ini adalah pencapaian terbaik dalam karier saya," kata pebulutangkis berambut gondrong ini selepas pertandingan. "Saya rasa saya membuat sejarah hari ini," pungkasnya.