Saya ucapkan terima kasih kepada PBSI yang sudah seperti rumah kedua saya. Untuk media dari dalam dan luar negeri yang selalu memberitakan saya. Kekalahan, suka, dan duka. Tidak lupa untuk para fans badminton di Indonesia," buka taufik pada sambutan perpisahannya dengan mata yang berkaca-kaca dan memerah.
Hari ini, sejarah mencatat.Taufik Hidayat, atlet yang banyak membawa “Indonesia Raya” menggema di seluruh dunia, harus menggantung raketnya di event terakhir, Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2013 di Istora Senayan, Jakarta.
“Yang terpenting adalah untuk kedua orang tua saya yang terus mendidik, mendukung saya hingga sekarang dan terutama keluarga kecil saya. Istri tercinta dan anak-anak yang selalu membawa kebahagiaan dalam hidup saya. Selalu setia menunggu kepulangan saya ke rumah. Ini sangat emosional bagi saya," tandas peraih enam kali juara Tunggal Putra Indonesia Open itu.
Harapan besarnya untuk dunia bulutangkis adalah Indonesia semakin maju dan bangkit kembali. "Buat penerus saya di pelatnas atau klub, semoga kalian bisa meneruskan kejayaan bulutangkis Indonesia," tutup Taufik.
