Bermodal keyakinan serta kepercayaan diri yang tinggi, Lin Dan seolah tak mampu berbuat banyak untuk bisa menghentikan serangan yang kerap kali dibuat Tommy. Super Dan pun kalah 21-19, 8-21 dan 16-21 di Istora Senayan, Rabu (3/6).
Sejak drawing BIO 2015 keluar, Tommy diragukan untuk bisa menang atas Lin Dan. Tapi, dia tetap berusaha tampil maksimal.
“Setelah saya menang atas Lin Dan, orang tidak bisa lagi meremehkan saya,” sebutnya dengan percaya diri saat konferensi press usai pertandingan.
Disebut Tommy, dukungan dari keluarga yang diberikan kepadanya sangat besar. Meski tak lagi jadi atlet Cipayung, fasilitas latihan yang seadanya dan minimnya sparing partner, dukungan keluarga jadi suntikan motivasi terbesar untuk Tommy untuk tetap membela Merah Putih.
Secara terpisah, Icuk mengatakan, dirinya sangat bangga dengan kemenangan yang dibuat anaknya di babak pertama BIO 2015. Sebut Icuk, Tommy menggunakan strategi bertanding yang pas sehingga bisa menang.
Faktor psikologis juga jadi bagian penting lain yang mengantarkan Tommy pada kemenangan. Apalagi, lanjut Icuk, sebenarnya kualitas permainan Tommy sudah mendekati level Lin Dan, yang merupakan juara Olimpiade 2008 dan 2012.
Tak ayal, Icuk sebut dukungan moral dengan menguatkan psikologis salah satu hal penting yang dia berikan buat sang anak. “Buat saya, Tommy mau menang mau kalah itu bukan masalah, yang penting dia berani bertarung sampai habis. Dan, itu yang dia tunjukkan hari ini,” pungkasnya.
”Terpenting itu psikologis dan konsistensi Tommy. Setiap pemain pasti ada naik turunnya. Tapi, bagaimana kita bisa mengelola hal tersebut,” ujar Icuk yang menghampiri Tommy untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya.