Menghadapi Purtsch yang jangkung, Ruselli memainkan strategi bermain bola-bola cepat dan bola-bola pendek. Hasilnya, pada game pertama, dirinya unggul relatif cepat dan cukup jauh meninggalkan perolehan angka lawannya dengan skor 13-7 dalam pertandingan yang berlangsung di lapangan 3 Istora Senayan, Senin (17/06/2014) tersebut. Namun, secara perlahan tapi pasti, Simone Purtsch yang sudah mulai berkembang permainannya mulai mengejar ketertinggalannya.
Sementara Ruselli yang sedang di atas angin justru mulai sering berbuat kesalahan sendiri sehingga memberikan keunggulan bagi Prutsch. Skor pun imbang untuk pertama kalinya menjadi 18-18. beruntung Ruselli segera dapat kembali ke permainan terbaiknya sehingga game pertama menjadi miliknya pasca sebuah smash keras ke pojok kanan yang dilontarkannya tak mampu dikembalikan Purtsch.
Simone Prutsch memulai Game keduanya dengan lebih baik, dia berhasil meraih 4 angka pertama, skor awal menjadi 4-1 untuk keunggulan Prutsch. Setelah terjadi perpindahan bola, Ruselli yang terus diberikan instruksi oleh pelatihnya, Bambang Suprianto dari tepi lapangan perlahan balik mengejar melalui permainan menyerang yang lebih agresif, perebutan skor menjadi lebih ketat sampai angka 11-10, selepas interval, Ruselli Hartawan terus melaju hingga skor menjadi 16-10, setelah lagi-lagi tertahan sebentar di angka 16, Ruselli akhirnya menuntaskan pertandingan babak kualifikasinya dengan skor cukup ketat 21-18 setelah pengembalian bola Prutsch dinyatakan keluar oleh wasit.