“Sebenarnya, bermain single tidak terlalu buruk. Saya menyadari saya harus mencakup lebih banyak area lapangan sebagai pemain tunggal. Ini mungkin bisa membantu saya ketika kita mulai bermain bulutangkis yang kompetitif,” tutur Aaron Chia dilansir dari situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
“Kami semua hanya mencoba mencampurkan rezim pelatihan kami sehingga kami tidak bosan. Ini bisa menjadi monoton jika kami hanya berlatih seperti yang selalu kami lakukan karena kami tidak memiliki turnamen dalam waktu dekat,” ungkapnya menambahkan.
Bersama Soh Wooi Yik, Chia merupakan ganda putra nomor satu di Negeri Jiran. Kejuaraan All England 2020 BWF World Tour Super 1000 pada pertengahan Maret lalu menjadi turnamen terakhir yang diikuti mereka di sepanjang tahun ini.
Sekarang, Chia/Yik terus memersiapkan diri jelang dua turnamen Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan BWF World Tour Finals 2020 yang rencananya berlangsung pada awal Januari tahun depan di Bangkok, Thailand.
“Kami tidak dapat berbuat banyak, dan kami juga tidak dapat mengeluh tentang situasi kami karena kami mengikuti peraturan pemerintah yang ketat. Semoga (ini) cepat berlalu. Kami berharap bisa bermain di seri Asia nanti. Sudah lama sejak kami memainkan bulutangkis yang kompetitif. Saya sangat merindukannya,” tutup Chia.