Bermain kurang tenang di poin-poin kritis menjadi faktor kegagalan Adnan/Mychelle pada debutnya di turnamen level Super 1000 ini. “Iya tadi mainnya kurang tenang. Dan power aku juga kayaknya masih kurang. Sebetulnya di pertandingan tadi lawan nggak begitu bahaya. Tapi kaminya saja yang kurang tenang dan masih banyak mati sendiri. Jadi tadi lawan dapat poin banyaknya dari kesalahan (kami) sendiri,” ungkap Mychelle Chrystine Bandaso kepada Djarumbadminton.com.
Meski kalah, ganda campuran nomor 33 dunia itu mampu memberikan perlawanan hebat kepada Chan/Goh yang merupakan unggulan kelima turnamen. Buktinya, sepanjang duel di game pertama, kedua pasangan ini saling kejar-kejaran angka. Bahkan pada game kedua pun, Adnan/Mychelle tetap memberikan tekanan dan terus menempel raihan poin Chan/Goh. Sayangnya, Dewi Fortuna belum berpihak pada Adnan/Mychelle di pertandingan malam ini.
“Secara pola dan lainnya, sebetulnya kami sudah maksimal. Di pertandingan tadi kami sudah bisa mengeluarkan semua kemampuan. Mungkin belum beruntung saja,” tuturnya.
Lebih lanjut pemain binaan PB Djarum Kudus itu mengatakan, meski sedikit kecewa karena belum bisa melangkah lebih jauh, namun dia merasa cukup senang bisa mendapat kesempatan turun di turnamen level Super 1000. Terhenti di Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Adnan/Mychelle akan kembali berlaga di ajang Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 pekan depan.
“Rasanya yang pasti senang bisa dikasih kesempatan tanding disini (Super 1000), terus dapat pengalaman juga, jadi kami ada bayangan kedepannya kalau nanti ketemu (mereka) lagi,” tandasnya.