Praveen/Debby unggul lebih dulu di game pertama dengan skor 6-3. Meskipun sempat tertinggal 9-13, namun Praveen/Debby berhasil mengembalikan pola permainan dan akhirnya menang 21-14.
"Kami coba menyesuaikan kondisi dan komunikasi agar dapat bermain lebih percaya diri," ungkap Praveen.
Game kedua berlangsung lebih ketat, kejar-mengejar poin kerap terjadi. Tertinggal 12-16, Praveen/Debby merubah permainan dan balik menyerang hingga akhirnya memetik kemenangan 23-21.
"Kami sempat tertekan dan mau tidak mau harus cepat merubah permainan. Jadi kami mencoba mencari solusinya, ambil inisiatif untuk balik menekan,” lanjut Praveen.
Di semifinal, Praveen/Debby sudah ditunggu unggulan satu asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Sejauh ini, catatan rekor pertemuan kedua pasangan ini adalah 0-7 untuk keunggulan Zhang/Zhan. Namun, saat pertemuan terakhir di Hong Kong Open 2015, Praveen/Debby mampu memberikan perlawanan sengit dan membuat lawan kesulitan sebelum kalah tipis 20-22, 21-17 dan 19-21.
“Ketemu mereka belum pernah menang, hanya hampir menang saja. Jadi kami mohon doa agar bisa menang lawan mereka,” ujar Praveen.
“Bagaimanapun juga, kalau sudah di lapangan sama-sama punya kesempatan untuk menang,” sahut Debby.
Laga semifinal All England 2016 akan digelar Sabtu, (12/3), mulai pukul 19.00 WIB.