Kekalahan pertama di alami Angga/Ricky. Mereka tak mampu menyudahi pertandingan dengan kemenangan atas lawannya yang merupakan unggulan keenam, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, Jepang. Angga/Ricky kalah 21-14 15-21 dan 14-21, dalam waktu 61 menit pertandingan.
Tak lama berselang, Hendra/Ahsan pun harus angkat koper di turnamen Super Series Premier pertama tahun ini. Unggulan kedua itu, takluk di tangan pasangan Malaysia, Kien Keat Koo/Boon Heong Tan. Juara dunia 2015 itu pun, juga kalah usai melakoni drama tiga game pertandingan 15-21 21-15 dan 17-21 dalam waktu 49 menit pertandingan.
"Hari ini memang musuhnya bagus, nggak gampang mati, mereka mainnya rapi. Kami tidak kaget dengan hasil ini, karena dari awal juga sudah siap, mereka pemain yang bagus,” kata Hendra.
Tertinggal di game pertama, Hendra/Ahsan berusaha bangkit untuk menyamakan kedudukan. Usaha tersebut berhasil, Hendra/Ahsan sempat memperpanjang nafas, setelah menangi game kedua. Sayang di game penentu, Hendra/Ahsan kembali berada di bawah permainan lawan.
“Game kedua kami coba bangkit dan nggak memikirkan game pertama. Cara itu berhasil, apalagi lawan juga banyak bikin kesalahan sendiri. Game ketiga mereka lebih bagus. Mereka lebih safe, nggak gampang mati dan powernya juga bagus,” jelas Ahsan.
“Mereka tampil pantang menyerah dan mungkin tanpa beban. Kami sudah berusaha maksimal, tapi akhirnya harus kalah. Kami akui mereka lebih baik,” tambah Ahsan lagi.
Hasil ini tentu berada jauh dari target awal pelatih. Sebelumnya Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra mengatakan bahwa target Hendra/Ahsan ialah merebut gelar juara. Meski begitu, Hendra/Ahsan mengaku tak ingin larut dalam kekalahan kali ini. Keduanya mengatakan ingin kembali fokus untuk mengejar target utama di Olimpiade Rio di Brazil.
“Hasil ini tidak mempengaruhi kami. Kami tetap fokus karena target utama ada di Olimpiade nanti,” ujar Hendra.
“Kami harus latihan lagi. Sudah kalah, hasilnya harus kami terima. Kedepannya harus lebih baik,” kata Ahsan menambahkan.
Sebelumnya, dua pasang ganda putra Indonesia yang berlaga di turnamen ini, harus terhenti lebih dulu di babak pertama. Yakni Markus Gideon Gernaldi/Kevin Sanjaya Sukomuljo dan Berry Angriawan/Rian Agung Saputro.