“Meloloskan dua wakil ke perempat final, saya harap mereka bisa sampai ke final dan menjadi juara. Hasil ini harus kami terima dan wakil yang tersisa harus dimaksimalkan untuk tetap fokus, supaya bisa mencapai target yang diharapkan. Kami harus terima kegagalan ini dan bertanggung jawab atas hasil ini. Mudah-mudahan akan menjadi pemicu kedepannya agar lebih baik,” ungkap Rexy Mainaky, Kabid. Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
Capaian ini berada di luar target awal. Apalagi salah satu pemain andalan Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga harus kalah dari Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
“Kita bisa liat di turnamen ini ada banyak upset. Kita lihat ada kekalahan pada Lee Chong Wei, Chen Long, Hendra/Ahsan dan beberapa hasil tak terduga lainnya. Kekalahan ini tidak boleh dilihat sebagai salah satu halangan menuju Olimpiade, tapi kita harus positif kedepannya,” kata Rexy.
“Namun, melihat hasil ini kita juga harus mawas diri. Seperti misalnya Greysia/Nitya. Mereka seharusnya pemanasan di Jerman dan ditargetkan di All England, tapi ternyata belum kena. Berarti ada plan yang harus disiapkan lagi untuk mereka,” kata Rexy lagi.
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari kalah di babak pertama All England 2016. Keduanya dihentikan Naoko Fukuman/Kurumi Yonao asal Jepang.
“Ini bisa menjadi pelajaran buat pemain yang akan turun di Olimpiade nanti, karena tekanan akan lebih besar lagi. Dan lawan-lawannya juga nanti kan akan sama seperti ini. Jadi kita harus melihat, hasil dari pertandingan ini menjadi catatan dan bekal pemain, untuk menambah porsinya di sesi latihan,” ujar Rexy.
Kalah di babak dua juga dialami oleh pemain Pelatnas Cipayung, Linda Wenifanetri, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi, Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari dan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja.
Dua atlet non-Pelatnas, Tommy Sugiarto dan Maria Febe Kusumastuti juga tak berhasil menang.