Jalan terjal dilalui Praveen/Debby dalam usahanya menuju juara. Di babak perempat final, keduanya mampu mengalahkan unggulan ketiga asal Tiongkok Liu Cheng/Bao Yixin 21-14, 23-21, dilanjutkan dengan menundukkan unggulan pertama, juga asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei21-19, 21-16 di semifinal.
"Sejak awal kita berpikir harus main enjoy dan tidak ingin memikirkan juara dahulu. Pola pikirnya ini seperti babak pertama jadi kita tetap enjoy. Juara itu pas di lapangan, saat sudah ke podium, sudah bukan juara lagi dan kita akan langsung fokus ke turnamen selanjutnya," ucap Debby.
Hasil ini juga memperbaiki torehan rekor pertemuan Praveen/Debby dari Nielesn/Pedersen menjadi 4-6. Tak hanya itu, ganda campuran Indonesia yang kini duduk di peringkat delapan dunia itu juga punya modal yang cukup kuat untuk menatap Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil Agustus mendatang.
Praktis, torehan yang dibuat Praveen/Debby ini membuka peluang Indonesia di Olimpiade untuk tidak hanya mengandalkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saja. Apalagi lawan-lawan kuat di Olimpiade sudah mampu untuk dikalahkan keduanya.
Sejauh ini, sudah gelar kedua yang diraih Praveen/Debby sejak awal tahun ini. Sebelumnya, keduanya juga tampil sebagai kampiun di India Terbuka awal tahun lalu. Selain itu, keduanya juga menyumbangkan medali emas buat Indonesia pada SEA Games 2015 di Singapura lalu.